5.8 C
New York
Friday, April 26, 2024

Korban Kebakaran Kapal Tanker Belum Bisa Dievakuasi, Keluarga Korban Bingung Mencari Informasi

Belawan, MISTAR.ID

Sejumlah keluarga pekerja mendatangi galangan kapal PT Waruna Shipyard Indonesia untuk mengetahui kondisi keluarganya usai kebakaran besar kapal tanker MT Jaglela.

Hingga sore petugas masih melakukan pendinginan, tampak asap masih mengepul, Senin (11/5/2020).

Nur (38) warga Jalan Young Panah Hijau Medan Labuhan berulangkali mencoba menghubungi nomer telepon seluler Bukhori, adiknya yang bekerja di galangan kapal itu. Tak ada nada panggil, Nur pun semakin bingung.

“Adik saya baru hari ini masuk kerja, begitu mendengar kabar kebakaran di sini kami langsung menelponnya, tapi ngak nyambung,” kata Nur yang ditemani suaminya di depan pintu masuk perusahaan galangan kapal ini.

Ia sudah mencari di dua rumah sakit, RS PHC Belawan dan RS TNI AL, tapi nama adiknya tidak ada disana. Bukhori bekerja di bagian pengelasan dengan mandor bernama Amri.

Nur adalah satu dari sekian banyak keluarga yang mendatangi lokasi kebakaran. Mereka ingin mengetahui kabar keluarganya yang masuk kerja saat itu.

Sementara Adi (35) bersyukur tiga anggota keluarganya diketahui selamat dari musibah itu. “Saya baru telepon, tiga keponakaan semua selamat, hanya luka-luka ringan,” katanya.

Adi mengetahui keluarganya selamat setelah berhasil menghubungi salah satu keponakannya. Saat terjadi kebakaran, diperkirakan ada 300 pekerja di atas kapal.

Menurut Mukhsin, salah seorang pekerja PT Waruna Shipyard, saat kebakaran terjadi pukul 08.30 WIB dia sedang berada di pos satpam.

Ia melihat kobaran api membesar di tangki nomer enam yang kemudian menyambar ke tangki-tangki lain. Para pekerja kemudian menyelamatkan diri dengan melompat.

“Banyak yang mengalami patah, ada yang kakinya, ada yang pinggang,” katanya.

Mereka tidak bisa lompat langsung ke laut karena ada jarak beberapa meter. Ia menggambarkan api sangat cepat menyambar. Apalagi tiupan angin kencang saat itu. Jilatan api, katanya hingga tiga meter hingga crane yang setinggi enam meter tampak gosong terbakar.

Para korban selamat, kata Mukhsin seluruhnya sudah dibawa ambulance sebelum pukul 12.00 WIB. “Ada yang luka bakar ada yang patah,”ujarnya.

Dugaannya, masih banyak pekerja yang terjebak dalam kebakaran itu. Mereka tak bisa menyelamatkan diri karena cepatnya api menyambar. Kabarnya saat perbaikan kapal tanker ini masih menyisakan 3.000 kilo minyak.

Sementara Syafril, Kepala Pelayanan Medik RS PHC Belawan mengatakan sudah 6 korban yang menjalani operasi, sisanya 5 orang lagi sudah diperbolehkan pulang.

“Kita menerima 11 korban kebakaran, yang paling parah adalah luka bakar 30 persen. Saat ini mereka sudah dioperasi,”katanya.

Menurutnya seluruh biaya perobatan para korban ditanggung PT Waruna. “Mereka sudah kordinasi dengan kita,” kata Syafril usai mendampingi Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP M. Dayan menjenguk para korban.

Pada kesempatan itu Kapolres mengatakan jumlah korban akibat kebakaran kapal tanker sebanyak 22 orang yang dirawat di RS PHC Belawan dan RS TNI AL.

Sejauh ini tim Labfor sudah berada di lokasi namun belum bisa memasuki kapal karena masih panas. Ia tidak bisa memastikan apakah masih ada korban lagi atau tidak diatas kapal. Namun ia membenarkan ditemukan satu jenasah pekerja yang terbakar.

“Kita masih menunggu pendinginan, masih berbahaya masuk,” katanya.

Penulis: Edrin
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles