Medan, MISTAR.ID
Pihak keluarga korban kecelakaan maut antara kereta api kontra angkutan kota (angkot), meminta kepada pihak kepolisian agar sopir angkot tersebut dihukum seberat-beratnya.
Lamsari Tanjung yang merupakan keluarga dari korban kecelakaan itu, Asma Nur Tanjung (42), dan Faida Naila Harahap (10), warga Jalan Karya, Gang Karanganyar, Medan, mengatakan sopir angkot trayek 123 bernama Harto Manalu dinilai lalai mengakibatkan empat nyawa melayang.
“Kami (keluarga) sangat mengecam ulah tak patut sopir angkot nomor trayek 123 tersebut,” kata dia, Minggu (5/12/21).
Baca Juga:Polisi Identifikasi 4 Jenazah Penumpang Angkot yang Ditabrak KA di Sekip Medan
Karena itu, kepergian kedua korban membuatnya sangat terpukul. Dia berharap pihak kepolisian dapat menghukum sopir dengan seadil-adilnya.
“Kami dari keluarga berharap sopir angkot itu dihukum seadil-adilnya. Dua keluarga kami jadi korban,” sesalnya.
Ia menambahkan, sebelum tewas, adik ipar dan keponakannya itu baru saja menghadiri kemalangan di Provinsi Aceh pada Rabu (1/12/21) lalu.
Baca Juga:Laka Beruntun di Jalan Asahan, Begini Kata Sopir Angkot Yang Ditabrak
“Kami kan pergi ke Aceh untuk takziah. Ada keluarga kemalangan di sana. Jadi saya kembali ke Medan lebih awal. Kalau adik saya (Asmanur Tanjung) itu rencananya pulang hari Selasa mendatang. Tapi, entah kenapa dia pulang Sabtu semalam. Kalau menurut keluarga, katanya ada yang mau ditemui. Mau jalan-jalan lah, gitu katanya,” ucap Lamsari Tanjung di rumah duka.
Diketahui, satu unit angkot trayek 123 ditabrak KA jurusan Binjai-Medan setelah menerobos palang rel Jalan Sekip, Medan Barat, Sabtu (4/12/21) sore. Akibatnya, empat penumpang tewas di tempat yakni Asma Nur Tanjung (42) warga Jalan Karya, Lingkungan II, Gang Karang Anyar, Kecamatan Medan Barat dan anaknya Faida Naila Harahap (10).
Kemudian Batara Arengga Nasution (38) warga Jalan Rusunawa, Kayu Putih, Kecamatan Medan Deli. Sedangkan satu jasad lagi belum teridentifikasi. (saut/hm14)
