Belawan, MISTAR.ID
Gudang penampung Bahan Bakar Minyak (BBM) di Dusun IV Sipirok, Desa Kota Rantang, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, musnah terbakar, Rabu (21/9/22) dini hari.
Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut, namun api melambung tinggi ke udara mengakibatkan 3 unit Rumah toko (Ruko) dan rumah warga ikut terbakar. Tak diketahui dari mana penyebab api, namun kobaran si jago merah tiba-tiba muncul dari gudang tersebut serta menimbulkan suara ledakan.
Informasi yang diperoleh di lapangan menyebutkan, gudang BBM yang sudah beroperasi lama menampung minyak mentah atau konden dari Kabupaten Langkat, Provinsi Sumut. Gudang ini selalu melakukan aktivitas malam hari.
Baca juga:Tim Labfor Poldasu Turun ke Lokasi Terbakarnya Gudang BBM Ilegal di Marelan
“Tadi, tiba-tiba saja gudang itu terbakar dan sempat ada suara ledakan sekitar tiga kali. Kami menduga ada aktivitas pengolahan minyak di gudang itu karena setiap malam selalu ada kegiatan di gudang itu,” beber warga di sekitar lokasi kejadian.
Sementara itu seorang warga di sekitar TKP amat (37) kepada Mistar menyebutkan bahwa sebelum kejadian satu unit mobil tangki pengangkut BBM baru keluar dari lokasi yang selalu tertutup halaman depannya. Tak lama keluar tiba-tiba kobaran api terlihat dari dalam gudang.
Amat, salah seorang warga menuturkan bahwa aktivitas di lokasi ini sebelumnya sudah berulang kali diprotes warga. Namun tidak diindahkan hingga akhirnya terjadi kebakaran ini.
Dengan kondisi api yang terus membara, Petugas pemadam kebakaran dari Pemkab Deli Serdang sudah turun ke lokasi untuk melakukan pemadaman terhadap gudang milik pria berinisial A tersebut. Proses pemadaman masih terus dilakukan dengan kondisi api yang sulit dijinakkan.
Baca juga:Penimbun Solar di Asahan Selewengkan 3 Ton Sehari Sebelum BBM Naik
Kanit Reskrim Polsek Hamparan Perak, Iptu Simanjuntak saat ditanya wartawan mengatakan, kejadiannya sekira pukul 01.00 WIB.
“Ada tujuh unit mobil pemadam diturunkan untuk memadamkan api. Sedangkan untuk kerugiannya belum bisa ditaksirkan,” ucap Iptu Simanjuntak. (kamaluddin/hm06)
