11.5 C
New York
Tuesday, April 16, 2024

Gantung Diri, Deny Pratama ini Dikenal Baik dan Pendiam

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Suasana duka masih mewarnai rumah Deny Pratama, seorang pemuda yang didapati melakukan aksi gantung diri, Senin (27/9/21) pagi hari. Terlihat di sekitar Jalan Siak Kelurahan Martoba Kecamatan Siantar Utara Kota Pematangsiantar, tempat kediaman korban masih banyak orang yang datang bersimpati dan juga ingin mengetahui kejadian tersebut.

Tak lama setelah diturunkan oleh pihak Kepolisian, jasad korban dibawa ke rumah kerabat korban yang hanya berjarak puluhan meter dari lokasi temuan gantung diri itu. Sejurus kemudian, Lurah Martoba Ade Kurnia Harchan mendatangi rumah duka.

Ade Kurnia, yang dikonfirmasi Mistar di rumah duka, mengatakan dia awalnya mendapat informasi ada warga yang gantung diri sehingga langsung turun ke lokasi kejadian. “Informasi yang kita dapat, korban melakukan bunuh diri, kemungkinan disebabkan masalah keluarga. Karena, sewaktu kejadian, sang istri tidak berada di rumah,” tuturnya.

Baca juga: Gantung Diri, Warga Jalan Siak Siantar Tewas Terikat Kain Gorden

Masih kata Ade, sebelum bunuh diri, korban dan istrinya ada cekcok. “Mereka (korban dan istrinya), menurut penuturan sang ibu korban, ada cekcok sedikit,” ungkap Ade seraya menambahkan bahwa warga yang pertama kali menemukan korban gantung diri adalah ibu korban.

Sebelum Gantung Diri Main Warnet

Pasca dievakuasi ke rumah duka, satu per satu warga berdatangan ke rumah duka tersebut, termasuk teman semasa kecil korban yang bernama Beckam Sihombing. Kepada Mistar, Beckam bilang, korban dalam kesehariannya adalah orang yang baik, namun pendiam.

Baca juga: Suami Pergi ke Ladang Istri Gantung Diri di Rumah

“Dulu dia (korban) samaku sering main-main, dia sebayaku, orangnya baik, tapi pendiam. Sebesar apapun masalahnya, dia gak mau cerita, jadi orang tidak pernah tahu apa masalahnya,” ujar pria 19 tahun yang mengaku tinggal di Jalan Singosari Kelurahan Martoba.

Saat ditanya kapan terakhir ketemu sama korban, Beckam bilang, sekitar jam 02.00 wib, ia masih ketemu korban di warung internet (Warnet). “Tadi malam (maksudnya dinihari) antara jam 2, jam 3. Main warnet di Jalan Singosari. Sempat kutanya juga, ngapai sampai pagi di sini, gak ada katanya,” ungkap Beckam mengenang pertemuan terakhirnya dengan korban semasa hidup. (ferry/hm06)

Related Articles

Latest Articles