7.5 C
New York
Friday, March 29, 2024

Forensik Temukan Dua Hal, Penyebab Kematian Anak Mantan Anggota DPRD Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Tim forensik RSUD dr Djasamen Saragih menyebutkan dua hal penyebab yang bertanggungjawab terhadap kematian Farel Christian Siahaan, anak mantan anggota DPRD Kota Pematangsiantar, Fernando Maurits Siahaan.

Kedua hal yang bertanggungjawab terhadap kematian Christian yang jenazahnya ditemukan telanjang bulat dengan posisi terlentang di atas batu aliran Sungai Bah Bolon itu disampaikan Kepala Forensik RSUD dr Djasamen Saragih, dr Reinhard Hutahaean SpF.

“Permintaan visum dari Polsek Siantar Selatan pada hari ini tanggal 20 Maret 2021 terhadap korban atas nama, awalnya masih mister X, namun dalam prosesnya kemudian, korban diidentifikasi oleh keluarga bersama penyidik dari kepolisian, disebutkan bernama Farrel Christian Siahaan,” tutur Reinhard kepada para wartawan yang mengkonfirmasinya usai melakukan autopsi terhadap korban.

Baca Juga: Mayat di Sungai Bah Bolon, Ternyata Anak Sulung dari Mantan Anggota DPRD Siantar

“Untuk hasilnya, yang bisa kita sampaikan untuk diterima oleh teman-teman media, terhadap korban ada dijumpai tanda-tanda kekerasan tumpul, seluruhnya kekerasan berupa luka memar, luka lecet dan luka robek terdistribusoli pada daerah kepala terutama pada dahi sebelah kiri. Lalu kemudian ada di daerah wajah, bibir, kemudian tangan, punggung dan kaki,” bebernya lebih lanjut.

Masih kata Reinhard, pada pemeriksaan dalam atau autopsi, pihaknya menemukan dua hal yang bertanggungjawab terhadap kematian korban. “Dua hal itu, yaitu kekerasan tumpul pada daerah kepala telah mengakibatkan adanya pendarahan di rongga tengkorak. Kenapa perdarahan, karena memang kita menemukan ada retak dengan bentuk linier dengan bentuk bergaris pada daerah kepala sisi sebelah kiri,” ungkapnya.

Yang kedua, kata Reinhard, ditanggungjawabi oleh proses drowning (didefinisikan sebagai masuknya cairan yang cukup banyak ke dalam saluran nafas atau paru-paru,red) yang ada pada tubuh korban. “Droning itu tenggelam,” jelasnya.

Baca Juga: Mayat Ditemukan di Sungai Bah Bolon, Korban Sempat Dikejar-kejar Mobil Pribadi

Terkait aspek medikolegalnya, menurut Reinhard, itu nanti kewenangan penyidik untuk kemudian menghubungkan semua temuan autopsi tersebut dengan fakta temuan TKP di lapangan.

Saat ditanya sudah berapa lama waktu kematian korban, Reinhart bilang cenderung dibawah 12 jam.

“Estimasi perkiraan lama kematiannya, yang jelas pada tubuh korban, kita tidak menemukan adanya proses pembusukan. Yang mana proses pembusukan itu muncul sekitar 18 jam, kita hitung dari pelaksanaan autopsi. Pelaksanaan autopsi itu kira-kira jam 12.00 atau jam 13.00 wib. Jadi perkiraan lama kematian, ini cenderung dibawah 12 jam. Itu lama kematian,” terangnya.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Sesosok Mayat Ditemukan di Bah Bolon Pematangsiantar

Mengenai saat kematian, kata Reinhard, itu nanti akan dihubungkan dengan makan terakhir yang memang isi lambung korban, pihaknya menemukan penuh berisi makanan dengan konsistensi yang cenderung agak kasar.

“Jadi penyidik nanti, mungkin akan mencari tahu juga riwayat makan terakhir korban ini untuk menghubungkan dengan unsur-unsur lainnya dalam pengembangan penyelidikan, kira-kira begitu,” tukasnya.(Ferry/hm13)

Related Articles

Latest Articles