10.1 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Dikeluarkan dari PKH, Puluhan Omak-omak Duduki Kantor Desa di Sergai

Sergai, MISTAR.ID

Kepala Desa (Kades) Khoirul Anwar Rangkuti yang akrab disapa warga Erwin tidak berada di kantor, saat puluhan omak-omak kembali datangi Kantor Desa Pematang Pelintahan Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai, Kamis (27/1/22) pukul 09.45 WIB. Sebelumnya aksi ini juga sudah terjadi kemarin dan kepala desa menerima para emak -emak di aula kantor desa untuk berdiskusi. Dimana pihak Pemdes akan mencari solusi
secepatnya.

Namun kedatangan puluhan omak-omak berakhir dengaan kekesalan, karena 2 jam menunggu kepala desa tidak berada di tempat. Kekesalan tersebut dituangkan dengan
melakukan orasi di tengah jalan di depan kantor desa. Dari pantauan awak media para pengujuk rasa sempat melakukan blokade jalan bagi kendaraan yang melintas.

“Dimana bapak kepala desa yang mengatakan kami sudah mampu, suruh dia menghadap kami yang telah dia keluarkan dari PKH karena kami dianggap sudah mampu,” ujar Masdewani Siregar (43) warga Dusun I, Desa Pematang Pelintahan. “Dan tunjukkan kepada kami yang mana dikatakan masyarakat tidak mampu. Apa yang rumahnya permanen besar, punya mobil, kendaraannya banyak itu yang dikatakan mampu, mata kepala desa ini sudah ditutupi dan telinganya sudah tuli tidak mau tahu kondisi
masyarakat miskin dan yang mampu,” katanya.

Baca juga: Dikeluarkan dari Daftar PKH, Belasan Emak-emak Geruduk Kantor Desa

“Di kantor ini tempat pengaduan masyarakat tetapi malah kepala desanya tidak ada dikantor padahal ini masih waktu jam kerja. Mana tanggung jawabnya sebagai kepala desa yang janjinya kemarin untuk memberikan jalan keluar bagi kami yang katanya khilaf,”ujar
Masdewani Siregar lagi.

Sebelumnya omak-omak ini sempat mengatakan pencabutan nama mereka dari daftar PKH dan sembako karena ada unsur kesengajaan karena sebagian besar warga yang dicabut bantuan itu dianggap oleh kepala desa adalah lawan politiknya. Kebetulan saat ini di desa Pematang Pelintahan akan diselenggarakan Pilkades pada Maret 2022. “Kenapa Pak Kades tak berani jumpa kami, apa dia takut tak jadi Kepala Desa,”sorak omak-omak.

Selanjutnya Hariono yang juga Ketua Karang Taruna Desa Pematang Pelintahan menyampaikan bahwa pihak Pemdes Pematang Pelintahan sudah sembarangan memverifikasi data 92 orang yang sebelumnya penerima bantuan sosial.

“Saya juga melihat warga desa bernama Abdul Karim Dalimunthe dikeluarkan karena dengan alasan sudah meninggal dunia, padahal bapak itu masih hidup. Dan saya juga mendengar warga biasa tapi dibilang anggota TNI/Polri. Ini jelas rekayasa mengenai laporan data dan perbutan tindak pidana,” ujar Hariono.

Baca juga: Ratusan Warga Geruduk DPRD Minta Camat Medan Denai Dicopot

Hampir lebih 2 jam omak-omak menduduki kantor desa dan berangsur-angsur kembali membubarkan diri. Selanjutnya awak media ini sempat menanyakan salah satu Kadus yang
kebetulan singgah ke kantor desa, tentang ada atau tidak adanya musawarah desa perihal verfikasi data kepada warga penerima Pkh dan Sembako.”Tidak tahu tentang musyawarah itu dan merasa tidak pernah di undang oleh pihak pemerintah desa,” ungkap Kadus. Sementara Kaur Desa yang ada di kantor tersebut mengatakan bahwa Kepala Desa tidak bisa dihubungi dan nomor Handphonnya tidak aktif.(her/hm09)

Related Articles

Latest Articles