10.7 C
New York
Friday, April 26, 2024

Berulang Anak Masuk Penjara, Ibu: Bapaknya Meninggal Karena Malu

Pematangsiantar | MISTAR.ID – Seorang ibu berusia terbilang tua, terlihat mengikuti sidang kasus pencurian di Pengadilan Negeri (PN) Pemtangsiantar, Selasa (18/2/20). Ibu yang wajahnya terlihat letih itu, mengekspresikan kesedihan sembari menatap seorang pria yang didakwa dalam persidangan.

Nama terdakwa itu, Eldorado Simbolon alias Eldo, warga Jalan Jawa Pematangsiantar. Ia diadili sebagai terdakwa kasus pencurian di toko komputer Jalan Kartini, Kota Pematangsiantar. Ibu itu tak henti nenatap terdakwa yang tak lain adalah anaknya. Miris memang, si ibu terlihat sesekali berguman sendiri, entah apa yang dikatakannya.

Majelis hakim dalam sidang kasus pencurian itu diketuai Fhytta Sipayung, SH. Sidang kali ini untuk mendengarkan keterangan saksi-saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum, Rahmah Sinaga, SH.

Jaksa, Rahmah Sinaga mengatakan, terdakwa bersama temannya Hardi Sebastian Simatupang mencuri beberapa handphone dan laptop dengan cara masuk ke lantai tiga toko, kemudian mencongkel pintu menggunakan dua buah obeng. Hasil dari curian itu dijual seharga Rp8 juta kepada Heriyuddin Saragih (terdakwa dalam sidang terpisah).

Pada persidangan itu, majelis hakim sedikit menyentil terdakwa Eldo, dengan mengatakan; “Seharusnya kamu malu, masa baru selesai masuk penjara, mau masuk lagi. Kasihan orang tuamu, dia lagi di sini melihat kelakuanmu yang sudah kelewat. Kami berharap selesai kasus ini nanti, bertobat dan cukup sampai di sini,” ucap Fhytta dalam persidangan menasihati terdakwa.

Seusai mendengar keterangan saksi-saksi, majelis hakim menutup dan melanjutkan sidang minggu depan.

“Sudah beberapa kali, anakku melakukan pencurian, tapi tidak pernah kapok. Karena malunya punya anak seperti ini, bapaknya meninggal dunia karena memikirkan tingkah lakunya yang sudah kelewatan,” ucap ibu itu seusai sidang nada lirih.

Selain ingin melihat sidang anaknya, kepada Mistar ibu itu mengaku, mau bertemu jaksa untuk memohon tanda tangan agar bisa mengeluarkan sepeda motor yang dipakai Eldo saat melakukan pencurian itu.

“Sudah capek saya menghadapi anak itu. Biarkan sajalah ditanggung perbuatannya itu. Kalaupun tidak jera lagi, hanya Tuhan saja yang menentukan nantinya,” ujarnya nada pasrah.

Penulis: Yetty

Editor: Herman

Related Articles

Latest Articles