Medan | MISTAR.ID – Puluhan warga yang menamakan Aliansi Masyarakat Peduli (AMP) Sumut menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Sumatera Utara, Senin (030/2). Kedatangan massa tersebut, khawatir dengan masih banyaknya aksi kejahatan seperti begal dan jambret di Kota Medan.
Koordinator AMP Sumut Rozy Albajari Rambe menyebutkan, belakangan Kamtibmas di Sumatera Utara khususnya Kota Medan tidak aman karena maraknya aksi kriminalitas seperti begal, jambret, perusakan rumah ibadah, aksi premanisme, bencana dan longsor yang diduga maraknya perambahan hutan sehingga menimbulkan korban jiwa di Labura dan pembunuhan yang sangat meresahkan masyarakat.
Untuk itu, massa meminta Kapolri Jenderal Idham Aziz mengevaluasi kinerja Kapolda Sumatera Utara Irjen Martuani Sormin dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Johnny Edison Isir.
“Kami butuh pimpinan Polri di Sumut dan Medan yang mampu menciptakan rasa aman, damai dan kondusif,” kata dia.
Kemudian, AMP Sumut juga meminta kepada Kapoldasu untuk segera menurunkan dan mengganti baliho yang terpampang di seluruh wilayah Sumatera Utara yang bertuliskan “Tidak ada tempat bagi penjahat di Sumatera Utara” dan foto Kapoldasu yang mengacungkan golok, karena kami anggap tidak sesuai dengan keadaan saat ini. “Warga butuh karya nyata bukan karya kata,” terang dia
Selain itu, pendemo juga mengkhawatirkan Pilkada serentak di Sumut akan terganggu kalau Kriminalitas meningkat, warga akan takut beraktifitas.
Menanggapi aksi demo itu, Kompol Elisabet Siahaan menyebutkan tuntutan aksi akan disampaikan kepada Kapolda Sumut. “Dan akan ditindaklanjuti,”terangnya.
Reporter: Saut Hutasoit
Editor: Mahadi Sitanggang
