13.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Bangkai Babi Dibuang di Paritan Jalan Ringroad

Siboronborong, MISTAR.ID – Aksi pembuangan bangkai babi masih terjadi di Paritan jalan Ringroad Siborongborong, tepatnya di Dusun Siturituri, Desa Lobusiregar II Kecamatan Siborongborong, Kabupten Tapanuli Utara (Taput), Sabtu (11/1/2020).

Bangkai seekor babi tersebut ditemukan warga sekitar, lalu dilaporkan kepada Kepala Desa.

Hal itu juga diamini Kades Lobu Siregar II yang juga di dampingi Bhabinkamtibmas Polsek Siborongborong, Bripka Wenly Nababan.

Kepala Desa Lobusiregar II, Sahata Siahaan, membenarkan adanya penemuan bangkai Babi di parit jalan Reengroad Siborongnorong oleh orang tidak dikenal (Otk). Ia mengecam tindakan tersebut.
“Kami dan personel perangkat Desa, BPD, juga elemen masyarakat akan melakukan pengawasan yang lebih intens dan akan membuat pengumuman melalui Gereja, agar masyarakat tidak membuang bangkai babi sembarangan,” ucap Kades.

Bripka Wenly Nababan mengatakan

”Kemungkinan dibuang dari daerah lain luar Dusun Siturituri Desa Lobusiregar II. Hal ini tentunya akan kita selidiki siapa pelaku yang dengan sengaja membuang bangkai babi dan harus dilakukan pembinaan,”

Kadis Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Tapanuli Utara, SEY Pasaribu, saat dihubungi via WhatsApp miliknya mengungkapkan, akan dilakukan sosialisasi dan menghimbau untuk dilaksanakan para peternak Biosekuriti.

“Melalui himbauan sekaligus surat edaran Bupati Tapanuli Utara ke seluruh masyarakat peternak untuk tidak membuang bangkai ternak Babi yang mati ke sungai atau ke sembarang tempat untuk memutus rantai penularan ke ternak babi yang masih sehat. Jika ada dibuang ke sembarang tempat, maka disarankan agar aparat Desa dan elemen masyarakat setempat untuk melakukan penguburan, guna untuk menghindari terjangkitnya penyakit menular,” Kata SEY Pasaribu

SEY Pasaribu juga membeberkan, pihaknya telah melakukan penguburan bangkai ternak Babi yang dibuang ke sungai Sigeaon hampir 200 ekor mulai adanya wabah ini sejak akhir September 2019 lalu.

Warga sekitar yang juga peternak, Boru Hombing kecewa kepada orang yang dengan sengaja membuang bangkai babi dekat pemukiman masyarakat.

”Kami masyarakat dan pelaku peternakan berharap, agar kedepan peristiwa pembuangan bangkai babi tidak terulang lagi. Dan untuk pelaku pembuangan bangkai babi secara sembarangan, perlu dilakukan sanksi dan pembinaan, terkait dampak dari membuang bangkai ternak sembarangan. Hal itu tentunya, guna untuk pencegahan pencegahan maupun penanganan pasca kematian ternak babi,” ujarnya Boru Hombing.

Penulis : Dedi
Editor : Rika

Related Articles

Latest Articles