7.6 C
New York
Friday, April 26, 2024

Ayah Ditahan Kasus Narkoba, Istri Terdakwa: Anak Kami Selalu Tanya, Ayah Kok Lama Pulang

Pematangsiantar, MISTAR.ID – Sangat miris hati ini mendengar kisah seorang ibu rumah tangga yang setiap saat datang mengikuti sidang suaminya di Pengadilan Negeri (PN) Pematangsiantar dalam kasus narkotika jenis ganja seberat 143 kg.

Inisial ibu rumah tangga itu adalah Iv (34), warga Karang Sari, Kabupaten Simalungun. Setelah mengetahui sidang suaminya, Rabu (12/2/20) terpaksa ditunda majelis hakim PN Pematangsiantar, ekspresi kecewa sangat jelas terlihat di raut wajahnya.

Agenda persidangan seyogyanya untuk mendengar keterangan saksi-saksi atas para terdakwa, Ahmad Ifani Simatupang (54), Budi Hutapea (34), Irma Dinata (26), Jhon Freddy Pangaribuan (46), dan Andi Putra (36).

Ditemui di ruang tunggu PN Pematangsiantar, Iv terlihat sedih dan bingung. Katanya, dari siang hingga sore dia harus meninggalkan kedua buah hati dari hasil pernikahan dengan terdakwa Budi Hutapea alias Obot, tapi sidang malah ditunda.

“Anak-anak saya tinggalkan di rumah. Mereka tidak tahu bahwa saya melihat bapaknya. Padahal mereka sering bertanya, bapak kok lama pulang,” ucapnya dengan wajah sedih sambil menatap ke ruang sidang Kartika.

Ia menceritakan, suaminya selama ini bekerja sebagai sopir di salah satu agen mobil travel di kota Pematangsiantar. Ia pun tidak tahu-menahu kalau suaminya ternyata ikutan bermain barang terlarang tersebut.

“Waktu itu, memang Andi Putra, salah satu yang ikutan tertangkap juga, belakangan ini sering datang ke rumah. Padahal suami saya cerita, Andi Putra itu kan sudah pernah DPO. Yang namanya laki-laki, saya tidak pernah ikut campur urusan mereka,” katanya.

Paling menyedihkan lagi, suaminya ditangkap pada saat sedang makan malam bersama keluarga kecilnya.

Tiba-tiba polisi menggrebek masuk rumah dan menangkap suamninya itu, kejadian penangkapan persis di depan anak-anaknya. Hal ini kata Iv yang membuat dirinya sangat sedih.

“Kami terkejut ketika polisi masuk membawa suami saya dengan paksa. Saya bingung saat itu. Hanya bisa pasrah, dan menyelamatkan anak-anak. Saya bawa keluar anakku. Saya tidak mau mereka melihat bapaknya ditangkap polisi,” ujarnya.

Setelah suaminya ditangkap, sebagai ibu rumah tangga, dia tetap berjuang bagaimana anak-anaknya bisa makan. Dan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, Iv kini berjualan di pasar. “Apapun saya lakukan, demi anak-anak kami,” katanya.

Saat mengatakan kalimat itu, Iv tak mampu menyembunyikan kesedihannya. Suara pun berubah sedikit parau, sangat terlihat di kelopak matanya mulai berair, namun dia berusaha menahan air matanya agar tidak menetes.

“Saya hanya bisa pasrah saja pada yang Maha Kuasa. Apapun itu, ini sudah takdir yang harus kami terima. Saya yakin, di balik semua ini ada hikmahnya,” ujar Ivo sambil izin untuk melihat suaminya di dalam ruang tahanan pengadilan.(hm02)

Penulis : Yetty

Editor : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles