16.8 C
New York
Friday, May 17, 2024

Anggota DPRD Medan Desak Kapolrestabes Usut Oknum Polisi Pelaku Penyerangan di RS Bandung

Medan, MISTAR.ID

Penyerangan disertai pemukulan terhadap pegawai Rumah Sakit (RS) Bandung yang berada di Jalan Mistar Medan, Minggu (6/11/22) pagi, ternyata dilakukan anggota polisi. Namun, hingga kini belum diketahui pasti motif pemukulan yang menyebabkan satu orang korban harus mendapat perawatan medis tersebut.

Anggota DPRD Sumut Rudi Hermanto yang langsung turun ke lokasi kejadian pada saat itu menyampaikan kronologi kejadian awal peristiwa itu terjadi. Dikonfirmasi via telepon, Rudi mengatakan penyerangan terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.

“Datang segerombolan orang ke rumah sakit itu (RS Bandung), melakukan pemukulan. Saat itu ada 5 orang perawatnya, tapi hanya satu yang dipukuli,” ujarnya, Senin (7/11/22).

Rudi mengatakan, korban saat itu mau ditarik ke dalam mobil. Namun dilerai, sempat tarik-tarikan antara korban dan komplotan pelaku. Rudi mengatakan, dalam kejadian yang pertama itu korban dipukul dan ditunjangi.

Baca juga:Kapolrestabes Medan Datangi RS Bandung, Janji Usut Pelaku Penyerangan

“Insiden kedua terjadi pukul 06.00 WIB, lebih banyak lagi pelaku yang datang. Ada dokter yang tugas di situ yang melerai, tapi dipukuli juga,” katanya.

Kata Rudi, dokter tersebut kemudian menanyakan kepada para pelaku siapa mereka, hingga membuat keributan di lokasi.

“Saat itu mereka mengatakan anggota polisi,” ucapnya.

Setelah pemukulan, para pelaku sempat dihajar masyarakat. Rudi menyesalkan akibat kejadian itu membuat sejumlah pasien yang sedang dirawat terbangun. Tak hanya itu, keluarga pasien juga berhamburan ke luar.

“Inikan persoalan antara oknum dengan person. Apapun ceritanya, dalam situasi perang sekali pun, rumah sakit adalah tempat yang tidak boleh diganggu,” tegasnya.

Meski tidak tau anggota polisi dengan siapa yang bermasalah, Rudi mengatakan akibat kejadian itu, pegawai rumah sakit yang dipukuli saat ini sedang di opname di RS Bandung.

Rudi mengatakan, usai kejadian mereka hendak menjumpai Kapolda. Namun, tak berapa lama Kapolrestabes Medan datang ke lokasi kejadian.

“Mereka minta melihat pasiennya (korban), kita izinkan. Kita meminta Kapolda Sumut untuk mengungkap kejadian ini. Siapa pun yang terlibat tidak boleh ditutup-tutupi,” ucapnya.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda masih bungkam dikonfirmasi soal adanya keterlibatan anggota polisi dalam insiden pemukulan tersebut.

Baca juga:Polisi Kembali Menangkap 2 Pelaku Pengeroyokan Anggota TNI AD

Pesan What’s App yang dilayangkan kepadanya belum dia jawab, termasuk pertanyaan langkah apa yang diambil, terhadap anggota polisi yang diduga terlibat dalam penyerangan dan pemukulan tersebut.

Polrestabes Medan sendiri terkesan hendak mengaburkan insiden penyerangan yang diduga ada keterlibatan anggota, dengan menyebut pihak yang melakukan penyerangan adalah segerombolan orang.

Sementara itu ditempat berbeda, anggota DPRD Medan Rudiyanto Simangunsong menyayangkan penyerangan yang didiga dilakukan oleh sejumlah oknum kepolisian. Dalam waktu dekat, lanjut Rudiyanto, pihaknya (Komisi I DPRD Medan) juga tengah mencari waktu untuk bersilaturahmi dengan Kapolrestabes Medan guna membahas situasi keamanan di Kota Medan.

“Kita semua berharap Kota Medan bisa kembali aman, sehingga masyarakat tidak khawatir saat beraktivitas di luar rumah,” pungkas politisi PKS ini .

Seperti diketahui, sekitar 6 orang pria melakukan penganiayaan terhadap AT (21) dan W (25) sekuriti RS Bandung, Minggu (6/11/22). Disebut-sebut, beberapa pelaku merupakan oknum polisi yang sempat berselisih dengan W sekuriti rumah sakit.  (ial/rahmad/hm06).

 

Related Articles

Latest Articles