8.2 C
New York
Thursday, March 28, 2024

2 Hari Lagi Mau Nikah, Warga Siantar Ditemukan Tewas Gantung Diri

Pematangsiantar, MISTAR.ID

M.Alfarizi, warga Jalan Seram Bawah Gang Selamat, Kelurahan Bantan Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, ditemukan tewas gantung diri.

Lajang berumur 20 tahun itu ditemukan gantung diri oleh adiknya, bernama Putri Anggraini, di tiang dekat kamar mandi rumahnya, pada Rabu (5/8/20) pagi.

Sebelumnya, sekira jam 06.30 wib, pacar korban bernama Desi (20), warga Jalan Kelapa Kuning Kelurahan Bantan, datang menjumpai korban ke rumahnya.

Desi datang karena teleponnya tidak diangkat-angkat oleh korban. Setibanya di rumah korban, Desi menanyakan keberadaan pacarnya tersebut kepada Anggraini.

Baca Juga:Bripka AMP Nekat Bunuh Diri Pakai Senpi Sendiri, Ini Penjelasan Kapolres Sergai

Anggraini pun segera pergi melihat korban ke kamar, namun tidak ada. Saat mencari ke dapur, Anggraini melihat korban sudah tergantung di tiang dekat kamar mandi.

Melihat itu, Anggraini spontan menjerit. Mendengar jeritan tersebut, Desi langsung bergegas menuju ke dapur. Desi pun ikut menjerit, sehingga ayah korban terbangun dari tidurnya.

Dari dalam kamar tidurnya, ayah korban bernama Karmidi, langsung menghampiri Desi dan Anggraini ke dapur. Karmidi melihat anaknya telah tergantung.

Baca Juga:Ini Identitas Pria Muda yang Bunuh Diri di Thamrin Plaza

Karena dianggap masih bisa ditolong, mereka berinisiatif untuk menurunkan korban dari gantungan setelah terlebih dahulu memotong tali yang menjerat di leher korban. Namun korban sudah meninggal dunia.

Selanjutnya, para tetangga yang mendengar ada teriakan dan tangisan dari dalam rumah korban, tanpa dikomando langsung berdatangan karena ingin mengetahui apa yang terjadi.

Mau Nikah

Kapolsek Siantar Barat, Iptu Esron Siahaan ketika dikonfirmasi, menyebutkan, korban rencananya akan menikah dengan pacarnya, pada Jumat (7/8/20) lusa.

“Rencananya korban bersama pacarnya akan melangsungkan pernikahan pada hari Jumat (7/8/20) ini. Itu informasi yang kita peroleh dari warga,” ungkapnya.

Saat ditanya mengenai motif korban, Kapolsek menduga putus asa. “Mungkin korban putus asa karena bantuan untuk biaya pernikahan dari ibu kandungnya yang tinggal di Nias tak kunjung datang,” ungkapnya.

Dijelaskan Kapolsek, ayah korban sudah membuat surat pernyataan bahwa korban tidak divisum maupun diautopsi. “Surat pernyataan orang tuanya diketahui oleh Lurah Bantan,” ujarnya.(ferry/hm01)

Related Articles

Latest Articles