15.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Putri Tertua Nurul Arifin Meninggal Akibat Serangan Jantung

Jakarta, MISTAR.ID

Keluarga Nurul Arifin-Mayong Suryo Laksono tengah berduka. Putri tertua mereka, Maura Magnalia meninggal dunia di usia 28 tahun akibat serangan jantung. Saat dihubungi melalui sambungan telepon, Nurul Arifin menyebut Maura Magnalia meninggal dunia pada pukul 02.00 WIB. Orang pertama yang menemukan Maura dalam keadaan tak lagi bernyawa adalah sang asisten rumah tangga.

“Kita tidur, dia masih di meja makan ya. Kami sudah tidur, pas masuk kamar, terus pagi-pagi jam 04.30 WIB-lah, pembantu yang menemukan dia,” ungkap Nurul Arifin tak bisa menahan tangis. Sebelum Maura Magnalia meninggal dunia, mendiang tengah disibukkan dengan persiapan wisuda S2 dari kuliah yang dijalankan di Sydney University, Australia. Nurul Arifin pun mengaku merasakan ketakutan-ketakutan.

“Firasatnya sih, dalam beberapa hari ada ketakutan-ketakutan nih. ‘Gimana Maura?’ karena harus didampingi terus gitu dalam masa rentan seperti itu, labil dan saya merasa harus mendampingi padahal kerjaan juga jalan terus ya,” kata Nurul Arifin di rumah duka,
Kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Vanessa Angel dan Suami Meninggal

“Namun apa yang tadi malam terjadi rasa-rasanya, sekarang ini sudah yang terbaik mungkin yang Maura dapatkan. Mungkin yang menjadi tujuannya juga. Tidak ingin membebani semua orang, ya saya berharap dia sudah menemukan surganya,” lanjutnya. Nurul Arifin pun mengungkap kondisi terakhir sang putri. Disebutnya Maura Magnalia banyak mengalami tekanan hidup, yang semakin diperparah karena pandemi.

“Namun apa yang tadi malam terjadi rasa-rasanya, sekarang ini sudah yang terbaik mungkin yang Maura dapatkan. Mungkin yang menjadi tujuannya juga. Tidak ingin membebani semua orang, ya saya berharap dia sudah menemukan surganya,” cerita Nurul Arifin.

“Tahu dia selalu bicara apa yang dikerjakan. Belum dapat penerbit karena bukunya kontroversial. Dia anaknya nyentrik, dengerin lagunya aja semalam lagu metal yang ibu nggak pernah dengar. Menurut dia itu soal sosial demokrat. (Soal buku) penggambaran
dirinya. Buat saya dia pemberontak, anti mainstream. Dia belajar S2 di Sydney university social culture, kebudayaan masa kini yang menerobos segala macam. Dia berminat dengan hal seperti itu,” pungkasnya. (detik/hm09)

Related Articles

Latest Articles