6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Eddie Van Halen Dewa Gitar Legendaris Ternyata Berdarah Indonesia dari Rakasbitung

Jakarta, MISTAR.ID

Dunia musik berduka. Eddie Van Halen yang dikenal sebagai gitaris grup hard rock ikonis, meninggal dunia di usia 65 tahun pada Selasa (6/10/20) setelah berjuang cukup lama melawan kanker.

Pemilik nama lengkap Edward Lodewijk Van Halen merupakan seorang musisi, penulis lagu, produser, serta salah satu pemain gitar listrik yang memiliki banyak inovasi permainan sehingga membuatnya dikenal luas.

Lahir di Belanda pada 26 Januari 1955, Eddie merupakan anak dari pasangan Jan Van Halen dan Eugenia van Beers. Ayahnya merupakan seorang pemain saksofon Belanda keturunan Swedia dan ibunya merupakan seorang Eropa-Indonesia dari Rangkasbitung.

Baca Juga: RIP! Musisi Glenn Fredly Meninggal Dunia Terserang Radang Selaput Otak

Orang tuanya bertemu ketika ayah Eddie mengadakan tur ke Indonesia. Pada 1962, keluarga ini pindah ke Pasadena, California, di mana Eddie kemudian mulai diajarkan musik oleh ayahnya dengan belajar memainkan piano.

Tak lama kemudian Eddie beralih belajar drum dan adiknya, Alex, belajar gitar. Namun, Alex lebih suka bermain drum bahkan akhirnya lebih mahir daripada kakaknya.

Sejak itu, Eddie kemudian memutuskan mulai mendalami gitar, dan keduanya aktif mengisi kegiatan musik di sekolah serta berbagai tempat lain.

Baca Juga: Resmi Dilarang! Konser Musik Saat Kampanye Pilkada 2020

Pada 1972, mereka membentuk grup bernama Mammoth dan dua tahun kemudian menggantinya dengan nama belakang keluarga, Van Halen, bersama David Lee Roth dan Michael Anthony.

Grup ini dikenal dalam skena musik Los Angeles ketika tampil di kelab ternama, Whisky a Go Go. Hal itu kemudian mengantar mereka untuk ke dapur musik rekaman lewat Warner Records pada 1977.

Setelah dirilis, album band Van Halen mencapai posisi 19 di tangga musik Billboard, menjadi salah satu debut rock yang paling sukses secara komersial.

Baca Juga: Seni Luar Biasa dengan Mesin Ketik, Menyimpan Pesan Tersembunyi di Dalamnya

Pada awal 1980-an, Van Halen adalah salah satu band rock paling sukses saat itu. Album 1984 meraih lima kali platinum dalam setahun setelah dirilis. Band ini memenangkan Grammy Award 1992 untuk Best Hard Rock Performance dengan Vokal untuk album For Unlawful Carnal Knowledge dan pada tahun 2007, Van Halen dianugerahi ke dalam Rock and Roll Hall of Fame.

Terlepas dengan band Van Halen, Eddie terlibat dalam beberapa proyek termasuk karier solo dan kerja sama dengan adiknya di soundtrack film. Selain itu ia juga berkolaborasi dengan musisi kenamaan seperti pemain bas Kiss Gene Simmons, Nicolette Larson, Michael Jackson, Brian May, Sammy Hagar, Black Sabbath, Roger Waters, gitaris Toto Steve Lukather, dan LL Cool J.

Eddie sempat membuat penampilan cameo di video musik untuk “L.A. Is My Lady” milik Frank Sinatra dan episode Two and a Half Men.

Eddie juga merupakan penemu tiga paten yang terkait dengan gitar: penyangga lipat untuk menopang gitar dalam posisi datar, tailpiece pengatur tegangan, dan desain ornamen untuk headstock.

Pada 1978, kala membawakan instrumental solo Eruption, Eddie memamerkan teknik solo yang disebut tapping, menggunakan tangan kiri dan kanan pada neck gitar. Sejak itu dia dikenal mempopulerkan tapping tapi bukan sebagai penemu teknik yang sebelumnya jarang digunakan oleh para gitaris.

Menurut MusicRadar, Steve Hackett – gitaris utama Genesis pada 1970-an – secara luas dikreditkan dengan menciptakan ketukan dua tangan dan mempengaruhi pada Eddie.

Di samping kariernya, Eddie bertemu aktris Valerie Bertinelli pada 1980 dan menikahinya setahun kemudian. Dari pernikahannya itu, Eddie dan Bertinelli dikaruniai seorang anak laki-laki, Wolfgang.
Namun pasangan ini kemudian berpisah pada 2005 dan resmi bercerai pada 2007.

Setahun setelahnya, Eddie melamar kekasihnya, Janie Liszewski, seorang aktris yang juga stuntwoman. Keduanya menikah pada 2009 dan dihadiri oleh anak serta mantan istrinya.

Sepanjang hidupnya, Eddie berjuang melawan alkohol dan obat-obatan terlarang. Ia mulai merokok dan minum minuman keras pada usia 12 tahun. Eddie sempat masuk rehabilitasi [ada 2007 dan setahun setelahnya mengaku sudah sembuh.

Eddie pertama kali didiagnosa dengan kanker lidah pada 2000 dan sempat dinyatakan bersih pada 2002. Namun, ia kemudian dirawat di rumah sakit pada 2019 setelah berjuang melawan kanker tenggorokan selama lima tahun sebelumnya, dan menjadi penyebab ia meninggal dunia.

Eddie meninggal dunia pada Selasa (6/10/20) berdasarkan keterangan putranya, Wolfgang.

“Saya tidak percaya saya harus menulis ini, tetapi ayah saya, Edward Lodewijk Van Halen, telah melepas perjuangannya yang panjang dan sulit melawan kanker pagi ini,” tulis putra Eddie, Wolf Van Halen dalam pesan di Twitter disertai foto ayahnya, seperti dikutip AFP.

“Dia adalah ayah terbaik yang pernah saya punya,” tambahnya.

Setiap momen Eddie Van Halen baik di atas panggung maupun di luar panggung, menurutnya, adalah sebuah hadiah yang istimewa.

“Hatiku hancur dan kurasa aku tidak akan pernah pulih sepenuhnya dari kehilangan ini. Aku sangat mencintaimu, Pop,” ujarnya.(CNN/hm02)

 

 

Related Articles

Latest Articles