10.4 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Karya Seniman Bali Dikreasikan Kembali Pada Masker Bergambar

Denpasar, MISTAR.ID

Abdes Prestaka ingat dengan jelas hari ketika ide itu muncul di benaknya. Saat itu awal bulan Juni dan dia telah menghabiskan tiga hari terakhir berjuang melawan rasa frustrasi yang melumpuhkan.

“Saya terus berkata pada diri sendiri ‘kami bekerja di industri kreatif, kami menyebut diri kami orang-orang kreatif, jadi bagaimana kami tidak dapat menemukan cara kreatif untuk mengatasi krisis ini?’ sambil mondar-mandir di ruang tamu rumah saya, ”kenangnya.

Saat itu, pandemi sedang marak, merugikan KITASATUBALI, perusahaan komunikasi pemasaran premium yang ia dirikan pada 2002.

Baca juga: Karya Terbaru Seniman Banksy Terinspirasi dari Covid-19

Karena sebagian besar kliennya berbasis di Australia dan Jepang, KITASATUBALI telah menderita dampak pandemi berbulan-bulan sebelum lembaga lain yang berbasis di Bali. Nasib 10 karyawannya sangat tergantung di benaknya.

“Saat itulah ide untuk membuat masker yang menampilkan karya seniman visual terbaik Indonesia menerangi pikiran saya. Rasa frustrasi saya langsung berakhir dan sebagai gantinya adalah dorongan, dorongan untuk mewujudkan ide tersebut. Saya mulai menelepon beberapa teman seniman saya,” dia berkata.

Baca juga: Ilustrator Ini Berkarya Melalui Pin Cantik untuk Dukung Sesama Penderita Migrain

Seorang kolektor seni rupa, Abdes telah menjalin banyak pertemanan di komunitas seni rupa dan tak lama kemudian idenya berubah menjadi inisiatif konkret bernama Kita Art Friends (KAF). Saat ini, telah berkembang menjadi kolektif 21 seniman visual, termasuk beberapa bintang paling cemerlang di Tanah Air, seperti Made Wiradana, Made Arya Palguna, Sujana Kenyem, Uji Hahan, Kun Adnyana, Klowor Waldiyono, Soni Irawan, Ismanto Wahyudi, Mira El Amir, Nana Tedja dan Aurora Santika.

Inisiatif ini sejalan dengan keinginan Abdes untuk membuat seni lebih dapat diakses oleh masyarakat umum.

“Galeri dan museum masih terbatas dalam jangkauannya sementara harga karya seni masih di luar kemampuan kebanyakan dari kita. Seni harus dirayakan dalam setiap aspek kehidupan kita dan memiliki ratusan atau mungkin ribuan orang yang mengenakan topeng yang dihiasi dengan karya seni adalah langkah besar ke arah itu. ”

Respon dari komunitas seni secara umum positif, meski diakui Abdes, beberapa seniman enggan berpartisipasi. Beberapa di antaranya karena khawatir masker tersebut akan merusak nilai karya seni mereka, sebagian lainnya karena tidak percaya pada keampuhan masker dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Pada pertengahan Juni, produksi masker KAF’s Artist Series dimulai, memberikan aliran baru pekerjaan bagi karyawan KITASATUBALI yang tidak bekerja.

Abdes dan istrinya, Nirmala Trisna, bertanggung jawab untuk memilih karya seni dan melakukan kampanye media sosial yang dirancang untuk tidak hanya mempromosikan masker tetapi juga profil para seniman.

Menggunakan metode pencetakan perpindahan panas dan kain terbaik yang tersedia, KAF telah berhasil menghasilkan masker premium dengan reproduksi karya seni berkualitas tinggi.

“Saya memiliki tanggung jawab kepada seniman untuk mempresentasikan karya mereka seakurat mungkin. Warna, garis, sapuan kuas, dan bentuk yang dicetak pada masker harus merupakan reproduksi yang tepat dari karya aslinya,” katanya, menambahkan lebih dari sekali dia menghilangkan stok kain yang besar karena gagal dalam pemeriksaan kualitas.

Pelukis Made Wiradana, yang lukisannya Bersatulah Negriku (Persatuan Negeriku ) terpilih untuk KAF edisi khusus Hari Kemerdekaan Indonesia, mengungkapkan bahwa penghormatan Abdes terhadap karya seninya menjadi alasan utama dia setuju untuk berpartisipasi dalam inisiatif tersebut.

“Dia orang yang teliti. Selama proses produksi, dia secara teratur mengirimkan sampel masker kepada saya untuk mengetahui apakah reproduksi warnanya akurat atau tidak,” kata artis tersebut.

Wiradana mengaku cukup senang dengan kualitas hasil akhirnya. Ia juga memuji inisiatif tersebut sebagai upaya baru untuk membawa seni visual ke massa yang lebih besar.

“Itu bagus dari segi kesehatan dan itu bagus dari segi seni.”

Lukisan Wiradana bisa dihargai jauh di atas Rp 20 juta (US $ 1.357). Sebuah masker yang menampilkan karya seni Bersatulah Negriku bisa dibeli dengan harga lebih murah: Rp 50.000.

Seri Artis KAF tersedia di Tokopedia dengan harga Rp 110.000 untuk satu set tiga topeng. Untuk setiap set yang terjual, KAF mendonasikan Rp 8.000 kepada Palang Merah Indonesia (PMI). Hingga akhir Juli, KAF telah mendonasikan uang tunai sebesar Rp 6 juta kepada PMI.

“Permintaan masker cukup mengejutkan dan kami telah menerima pesanan massal dari Jepang, Singapura dan Austria. Djarum Foundation baru saja memesan 1.500 masker. Secara bisnis, ini proyek yang bagus,” kata Abdes.

Lebih penting lagi, semakin banyak kolektor seni yang mendekati KAF, meminta inisiatif untuk menampilkan koleksi mereka di Seri Artis mendatang. Namun, momen paling menggembirakan bagi Abdes adalah ketika dua seniman yang berpartisipasi mengirim pesan kepadanya tentang “efek samping” inisiatif tersebut. (The Jakarta Post/JA/hm06)

Related Articles

Latest Articles