10.1 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

See You Soon

Hari perpisahan – Part 3

Hari itu tiba. Aku sudah banyak berdoa dan sudah menyiapkan hati ketika malam sebelum keberangkatannya. Aku mengambil ponsel ku dan mengirimkan pesan kepadanya.

“Kita bisa bertemu malam ini?”
“Aku tidak bisa janji kita bisa bertemu malam ini.”
“Ini permintaan terakhirku sebelum kamu pergi.”
“Baiklah, akan aku usahakan, Tin”
“Oke. Terimakasih, Vid”

Memang malam itu, David ada acara dengan keluarganya sebelum dia berangkat.
Aku menanti pesan dari nya. Jarum jam terus berputar seiring berjalannya waktu. Pemberitahuan pesan dari dia belum saja muncul di layar ponselku. Aku mengirimkan dia pesan lagi.

“Vid, malam ini kita bisa bertemu kan?”
“Sepertinya tidak” jawabnya datar
“Please? Buat terakhir kalinya. Izinkan aku mengungkapan semua dari hatiku” aku membalas pesannya sambil menangis.

Dia tidak membalas pesanku. Sedih sekali.
Tidak berapa lama aku mendengar suara ketukan pintu.
Aku membukanya, ternyata David!
Aku terdiam melihatnya.

“Apa yang ingin kamu katakan? Katakanlah” tanya David.

Aku masih saja terdiam di depannya. Ku tatap matanya. Sedih sekali. Mata itu, sosok yang pernah memberikan cinta dan kasih sayangnya kepadaku. Sungguh tatapan yang menghangatkan. Aku memberikan memo kecil, hasil tulisan tanganku.

“Aku tidak bisa berikan apa-apa. Simpan ini.” Sambil menyerahkan memo kecil itu untuk dia dengan sedikit terisak.
“Baik. Aku akan menyimpannya”
Aku menarik nafas panjang dan mulai mengeluarkan semua apa yang ingin ku katakan padanya.
“Jangan lupa bawa obat”
“Iya”
“Banyak minum, karena kamu lagi batuk”
“Iya”
“Jangan lupa makan obat”
“Iya”
“Kalau dingin, jangan lupa pake baju hangat”
“Iya”
“Jangan minum alkohol terlalu banyak dan jangan sering. Itu mempengaruhi kesehatan mu. Dan kamu jauh di sana harus jaga kesehatan”
“Iya”
“Jangan bermain dengan wanita-wanita”
“Iya”
Aku terus melanjutkan perkataanku disertai tangis.
“Selesaikan study disana. Jangan malas, jangan banyak main-main. Pulang nanti harus sukses”
“Iya”
“Aku juga di sini akan menyelesaikan kuliahku dengan baik. Dan nanti kamu pulang ke sini, aku sudah menyelesaikan study ku”
“Iya. Kamu baik-baik ya.” David mengelus kepalaku dengan lembut.

Tangisku pecah saat itu. Dan aku langsung memeluknya erat. Dan dia membalas pelukan itu.

Hangat. Ini pelukan hangat yang aku berikan dan aku terima terakhir kalinya. Aku mencium aroma tubuhnya. Aroma yang sangat khas. Sungguh aku mencintai orang yang saat ini aku peluk.

Setelah isak tangis ku sedikit mereda, aku melepaskan pelukan itu.
Dan David menatap ku. Mata itu… Hati ku seketika saja gundah. Dia pamit untuk pulang. Malam juga semakin larut. Aku menatap punggung nya dari belakang. Sosok itu akan segera pergi. David menaiki sepeda motornya dan berlalu ditelan gelapnya malam.

Sampai jumpa lagi di waktu yang akan mendatang.
Baik-baik disana ya, doaku besertamu. God Bless You,
I Love You.

(Vina Perdana Kesuma, 2020)

Related Articles

Latest Articles