29.2 C
New York
Thursday, May 9, 2024

Serunya 2nd Indonesian Cultural Day di Dar es Salaam Tanzania

Medan, MISTAR.ID
Pada tanggal 29 Mei 2021, KBRI Dar es Salaam telah menyelenggarakan 2nd Indonesian Cultural Day di Dar es Salaam Tanzania.

Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 200 orang masyarakat Tanzania yang terdiri dari beragam latar belakang, antara lain mahasiswa, pemerintahan, sejumlah organisasi seni, budaya, dan kepemudaan Tanzania, serta Duta Besar dari negara sahabat.

Hon Pauline Philipo Gekul, Wakil Menteri Informasi, Seni, Budaya, dan Olahraga Republik Persatuan Tanzania, hadir sebagai tamu kehormatan dalam kegiatan tersebut.

Dalam sambutan pembukaannya, Dubes RI untuk Dar es Salaam Tanzania Prof Dr Ratlan Pardede menekankan pada banyaknya persamaan kebudayaan Indonesia dan Tanzania yang tercipta melalui sejarah interaksi yang terjadi ratusan tahun lalu, antara lain hubungan antara batik dan kitenge (kain yang sangat popular di Afrika timur, termasuk Tanzania), penggunaan rempah-rempah, gaya musik tradisional, dan lain-lain.

Baca Juga:Lokasi Pemakaman Presiden Tanzania Diserbu Warga, 40 Diduga Tewas

Persamaan-persamaan tersebut menjadi sebuah peluang kerja sama bagi kedua negara untuk mempererat hubungan di bidang sosial Budaya.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kebudayaan kedua negara unik, namun memiliki banyak persamaan aspek yang dapat beresonansi dan berhibridisasi secara indah dengan satu sama lain,” kata Ratlan dalam siaran pers yang diterima, Senin (31/5/21).

Sementara, Wamen Informasi, Seni, dan Budaya Olahraga Republik Persatuan Tanzania menyampaikan hubungan bilateral RI-Tanzania yang sudah terbangun sejak lama, dimana Indonesia merupakan salah satu negara Asia pertama yang membuka hubungan diplomatik dengan Tanzania.

Selain itu, ia juga memberikan pengakuan pada kontribusi Indonesia dalam pembangunan Tanzania, termasuk di antaranya pendirian Farmers Agricultural Rural Training Center di Morogoro, Mkindo.

Baca Juga:Dirumorkan ‘Hilang’ Karena Covid-19, Presiden Tanzania Meninggal Akibat Penyakit Jantung

Ia juga menekankan besarnya potensi kerjasama di bidang sosial budaya dan pariwisata antara Indonesia dan Tanzania, serta mengundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam Tanzanian Arts and Culture Festival yang akan diselenggarakan pada Oktober 2021 mendatang.

Kerjasama di bidang kebudayaan ini merupakan hal yang penting untuk memupuk kerjasama yang lebih jauh di antara masyarakat kedua negara.

“Bagi kami, kebudayaan Tanzania adalah sebuah simbol tekad dan kehidupan bangsa. Oleh karenanya kami mendorong Indonesia untuk melanjutkan upaya memperkuat kerja sama di bidang kebudayaan yang merupakan identitas kami,” katanya.

Pertunjukan kebudayaan yang ditampilkan dalam ICD 2021 menekankan pada kolaborasi kebudayaan antara Indonesia dan Tanzania, antara lain kolaborasi tarian yapong oleh WNI dengan diiringi oleh dengan musik tradisional Tanzania, tarian manortor oleh para peserta kursus Bahasa Indonesia di Tanzania, lagu-lagu daerah Indonesia (Keroncong Kemayoran, Yamko Rambe Yamko, dan Sik Sik Sibatumanikkam) yang dibawakan dengan gaya musik Tanzania yaitu Taarab dan Zulu, serta musik yang dibawakan oleh kelompok musik Tanzania dengan personel yang memiliki kebutuhan khusus.

Baca Juga:Danau Toba Restaurant, Restoran Indonesia Pertama Dibuka di Tanzania

Sejumlah tarian tradisional Indonesia seperti tari Puspajali dan Roro Ngigel juga turut memeriahkan suasana. Selain itu, dalam rangka memperkuat identitas dan solidaritas negara-negara ASEAN, komunitas Filipina dan Vietnam di Tanzania juga turut menyumbangkan pertunjukan kebudayaan, yaitu tari Singkil (Filipina), dan Áo dài fashion show (Vietnam).

Dalam kesempatan tersebut, pemuda Tanzania yang merupakan alumni penerima beasiswa Indonesia serta pemuda Indonesia yang tengah menjalani program pendidikan singkat di Tanzania, juga saling bertukar pengalaman terkait hal-hal menarik positif yang dialami selama tinggal di kedua negara.

Tidak lupa, para pengunjung juga menikmati sajian kuliner khas Indonesia yang disediakan, antara lain nasi kuning, mie goreng, soto ayam, es cincau, dan beragam jajanan pasar. Para pengunjung sangat menyukai beragam makanan tersebut, bahkan meminta sejumlah makanan untuk bisa dibawa pulang.

Baca Juga:Presiden Tanzania Diduga Koma karena Terpapar Covid-19

Program ICD juga dimanfaatkan untuk mempromosikan pariwisata dan pendidikan di Indonesia dengan adanya booth khusus untuk memberikan informasi bagi para pengunjung terkait destinasi pariwisata dan perguruan tinggi yang berkualitas di Indonesia, serta promosi produk Indonesia melalui booth perusahaan RI yang berinvestasi di Tanzania.

Terkait dengan situasi pandemic Covid-19, meskipun pemerintah Tanzania tidak menerapkan pembatasan sosial karena Tanzania dianggap aman dari pandemi, namun program ICD dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, antara lain kewajiban penggunaan masker, hand sanitizer, dan jaga jarak sosial.

Petugas protokol kesehatan ditugaskan di seluruh venue untuk memastikan ketaatan terhadap protokol kesehatan tersebut. KBRI Dar es Salaam berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik dengan Tanzania dan negara akreditasi lainnya yaitu Rwanda, dan Burundi.(iskandar/hm10)

Related Articles

Latest Articles