6.6 C
New York
Friday, March 29, 2024

Rawat Sejarah Agar Tidak Kehilangan Identitas

Medan | Mistar – Sumatera Utara (Sumut) miliki sejarah yang kaya dan unik. Jika tidak dirawat, maka akan hilang ditelan zaman. Dampaknya masyarakat Sumut akan kehilangan identitas, generasi mendatang juga tidak bisa mengenal masa lalu nenek moyangnya.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat membuka Festival Museum Sumatera Utara Tahun 2019 di pelataran Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, Jalan HM. Joni Medan, Rabu (23/10/19).

“Saya tak mau hal seperti itu terjadi. Gawat kalau anak cucu kita tidak paham sejarah. Saya pribadi sangat mencintai sejarah, untuk itu saya pastikan ini penyelamatan sejarah adalah prioritas,” tegasnya.

Edy kemudian bercerita tentang kunjungannya ke Museum Pusaka Nias yang didirikan oleh P Johanes M Hammerle OFMCap, seorang misionaris Jerman yang telah menetap selama 40 tahun di Nias. “Kain tenun nias berumur ratusan tahun ada di sana, miniatur, guci. Malu kita, orang luar lebih peduli dengan sejarah kita. Bahkan, banyak yang lebih mengerti dari kita,” ujarnya.

Untuk itu, Gubernur sangat berharap fungsi museum dimaksimalkan salah satunya melalui festival yakni membangun kedekatan masyarakat dengan museum.

Selanjutnya, Edy berharap agar penggunaan teknologi di museum ditingkatkan. “Seperti di luar negeri itu, museumnya mewah dan canggih. Pelan-pelan kita ke sana, saat ini koleksi dulu kita kelola,” imbuhnya.

Kepala Museum Negeri Provinsi Sumut, Martina Silaban mengungkapkan, Festival Museum ini merupakan pertama kalinya terselenggara di Museum Negeri Provinsi Sumut. Tujuannya ialah untuk menunjukkan perkembangan museum dan membangun kedekatan antara masyarakat dengan museum.

“Sumut saat ini memiliki 26 museum yang tersebar di seluruh kabupaten/kota Sumut, baik museum umum maupun museum khusus. Kita akui antusias masyarakat terhadap museum mulai meningkat, kita bahkan kewalahan menerima kunjungan di Museum Negeri,” ungkapnya.

Adapun rangkaian kegiatan pada festival yang akan berlangsung hingga tanggal 25 Oktober 2019 ini ialah pameran, workshop kurator museum, pemutaran film, lomba permainan tradisional dan kaligrafi, serta acara hiburan berupa penampilan seni budaya Sumut.

Penulis : daniel

Editor : Edrin

Related Articles

Latest Articles