8.2 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Pencak Silat, Warisan Budaya Indonesia yang Diakui di Belanda

Amersfoort, MISTAR.ID
Direktur Dutch Center for Intangible Cultural Heritage (Kenniscentrum Immaterieel Erefgoed Nederland/KIEN), Marco van Baalen, menandatangani sertifikat yang menginvetarisasi Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) di Belanda. Penandatanganan dilakukan di sela-sela pembukaan latihan bersama Federasi Pencak Silat Belanda (Nederlandse Pencak Silat Federatie/NPSF) di Amersfoort, Belanda, hari Minggu kemarin(19/9/21).

Latihan bersama NPSF diikuti sekitar 200 pesilat dari 22 perguruan di seluruh Belanda. Dalam pertemuan tersebut turut hadir Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Mayerfas.

Menurut Direktur KIEN, pengajuan Pencak Silat untuk diinventarisasi sebagai warisan budaya tak benda di Belanda disampaikan langsung oleh NPSF.

Baca juga: World Patient Safety Day, dr Zainal: Keselamatan Pasien Harus Jadi Budaya

“Berdasarkan pengajuan dari komunitas (NPSF) tersebut, kami melakukan riset mengenai Pencak Silat dan mendapatkan Pencak Silat sebagai shared intangible cultural heritage di Belanda yang terkait dengan Indonesia,” kata Direktur Marco.

“Selain Pencak Silat, terdapat juga tiga warisan budaya tak benda lain, yaitu gamelan jawa, restoran Chinese-Indonesian, dan Rijstafel,” sambungnya.

Dubes Mayerfas mengucap bangga melihat Pencak Silat yang kaya akan nilai, tradisi, dan budaya Indonesia diajarkan secara luas di Belanda.

“Ini pertama kali saya melihat latihan pencak silat yang dihadiri lebih dari 200 orang di luar negeri. Jumlah ini baru sebagian kecil dari jumlah total pesilat di Belanda. Kita akan terus bekerja untuk mempromosikan Pencak Silat dan budaya Indonesia lainnya di Belanda,” tuturnya.

KIEN adalah lembaga yang bertugas menginventarisasi warisan budaya yang terdapat di Belanda sesuai dengan UNESCO Convention for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage.

Baca juga:Atlet Silat Medan Latihan Mandiri Secara Virtual

Presiden NPSF, Olivier Blancquaert, menjelaskan bahwa pihaknya mengajukan pendaftaran Pencak Silat sebagai warisan budaya mengingat bela diri itu tidak hanya sebagai olah raga, tapi juga warisan budaya Indonesia yang sejak dulu ada di Belanda.

“Dengan pengakuan ini, Pencak Silat dapat semakin luas dipromosikan di Belanda, dengan harapan dapat diusulkan untuk menjadi bagian dari kurikulum di sekolah atau universitas di Belanda,” papar Olivier.

NPSF merupakan federasi Pencak Silat yang membawahi lebih dari 50 perguruan silat di Belanda dengan anggota lebih dari 500 orang. KBRI Den Haag telah beberapa kali bekerja sama dengan NPSF untuk mempromosikan Pencak Silat di Belanda, termasuk dengan membawa pelatih dari Indonesia. (medcom/hm06)

Related Articles

Latest Articles