10.7 C
New York
Friday, April 26, 2024

Mejan, Patung Mistis Suku Pakpak Peninggalan Leluhur

MISTAR.ID-Sejumlah prasasti berusia ribuan tahun yang mirip dengan prasasti di Pulau Jawa dan Bali ternyata juga ditemukan di beberapa desa di Kabupaten Pakpak Barat, Sumatera Utara. Salah satunya adalah prasasti Mejan yang terbuat dari batu.

Prasasti ini berupa patung seorang raja yang menunggangi gajah dan kuda. Mejan yang memiliki berat mencapai 300 kilogram ini diyakini masyarakat setempat memiliki aura mistis sejarah kehidupan Kerajaan Pakpak tempo dulu.

Simbol Kebanggaan

Dilansir dari laman sppe.pakpakbharatkab.go.id, Mejan sendiri merupakan simbol kebanggaan dan kemasyuran masyarakat Pakpak. Selain mengandung nilai budaya yang tinggi, Mejan ini juga merupakan lambang kebesaran marga Pakpak atau masyarakat Pakpak.

Baca Juga:Laura Tias Avionita Sinaga, Memperkenalkan Budaya Simalungun Lewat Tarian

Patung ini biasanya ditempatkan di gerbang kampung sebagai penangkal bala sekaligus penanda kekuasaan marga selaku pemangku kuta, yaitu pendiri kampung.

Hanya Bisa Dibuat oleh Orang Tertentu

Tidak semua masyarakat Pakpak zaman dulu memiliki Mejan, hanya orang-orang berada saja. Hal ini karena dalam pembuatannya membutuhkan biaya yang lumayan besar dan memakan waktu lama.

Pemahat yang membuat Mejan ini adalah para pertaki dan mereka inilah pemilik mejan sekaligus pande tukang.

Diberi Mantra

Selain pembuatannya yang memakan waktu yang cukup lama, pembuatan Mejan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Dalam pembuatannya, harus mengikuti banyak ritual sebagai syarat yang harus dipenuhi agar Mejan tersebut nantinya memiliki kekuatan mistik.

Mejan ini dibuat dengan mantra-mantra untuk mengisinya dengan roh yang biasa disebut masyarakat Pakpak dengan nangguru.

Baca Juga:Mengenal Tradisi Songgot-songgot Di Budaya Batak

Unsur Mistis Mejan

Pada zaman dulu, Mejan berfungsi sebagai benteng pertahanan terhadap musuh yang akan masuk ke suatu daerah atau kampung. Konon, Mejan ini dapat bersuara saat musuh datang memasuki kampung atau ketika kampung akan mengalami suatu kejadian buruk.

Suara ini diyakini berasal dari nangguru yang berdiam di dalam batu Mejan tersebut. Nangguru ini dipercaya sebagai roh nenek moyang yang dipanggil melalui suatu ritual.(merdeka.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles