7.8 C
New York
Friday, April 19, 2024

Yield Obligasi AS Naik, IHSG dan Rupiah Anjlok

Medan, MISTAR.ID

Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pembukaan perdagangan, Jumat (26/2/21) pagi berada di zona merah. IHSG dibuka melemah di level 6.246,32.

“Kinerja pasar saham mengalami tekanan seiring dengan memburuknya kinerja bursa saham di AS sebelumnya. Tekanan pada bursa di AS dikarenakan oleh kenaikan Yield obligasi yang ada di AS. Setidaknya kenaikan Yield ini menjadi sinyalemen bahwa inflasi kembali mengalami peningkatan,” terangan Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin.

Menurutnya, kenaikan inflasi berpeluang untuk mendorong kenaikan suku bunga acuan. Dan tentunya akan membuat US Dolar lebih diminati ketimbang asset yang lainnya. Khususnya asset dengan resiko lebih tinggi di negara berkembang.

Baca Juga:IHSG Ditutup Masih Lemah

Lanjutnya, kenaikan yield tersebut juga akan membuat ekspektasi stimulus sedikit memudar. Indikasi pemulihan yang belum matang tersebut hanya menciptakan tekanan di pasar keuangan. Dimana bursa saham yang paling menderita akibat kenaikan yield obligasi AS itu sendiri.

“Untuk IHSG pada hari ini akan terus mencoba untuk menembus level psikologis 6.200. Meskipun sempat sesaat menembus level tersebut, namun sejauh ini IHSG masih mampu berada diatas 6.200. Sementara itu, seiring dengan Rupiah juga melemah di atas 14.100 per US Dolar, sejauh ini rupiah ditransaksikan dikisaran level 14.145 per US Dolarnya,” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles