5.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Wah! Harga Emas Jatuh dan Ramalan yang Lebih Buruk

Jakarta, MISTAR.ID

Flash crash emas atau kejatuhan harga emas dalam hitungan menit terjadi pada Senin (9/8/2021) lalu, sebelum rilis risalah rapat kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed). Flash crash emas tentunya masih segar di ingatan para investor. Kejatuhan harga dalam hitungan menit itu terjadi saat harga emas dunia ambrol hingga nyaris 4,5%.

Tak heran bila, pelaku pasar menjadi ngeri-ngeri sedap dengan emas. Sebab dalam risalah yang dirilis Kamis (19/8/2021) dini hari, The Fed membuka peluang melakukan tapering di tahun ini.

Tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) pernah terjadi di tahun 2013, dampaknya harga emas dunia berada dalam tren menurun hingga tahun 2015. Dari rekor tertinggi saat itu yang dicapai September 2011, emas dunia ambrol hingga 45%.

Baca juga: Harga Emas Tergantung Kebijakan Bank Sentral AS

Pasca rilis risalah tersebut harga emas sebenarnya masih cukup stabil, pada perdagangan Kamis kemarin hanya melemah 0,41% ke US$ 1.780/troy ons.

Namun, Dominic Schnider, kepala investasi di UBS Global Wealth Management memprediksi emas bisa jeblok ke US$ 1.600/troy ons bahkan lebih rendah lagi di kuartal I-2021.
Schnider melihat imbal hasil riil (real yield) di AS akan “kurang negatif” yang akan membuat harga emas merosot.

Emas dan obligasi AS (Treasury) sama-sama dianggap sebagai safe haven. Bedanya, Treasury memberikan imbal hasil, sementara emas tidak. Imbal hasil riil Treasury saat ini sudah negatif bahkan cukup dalam, sebab inflasi yang tinggi di AS.

Ketika riil yield negatif dalam, emas akan diuntungkan, tetapi ketika riil yield negatifnya semakin berkurang apalagi sampai positif lagi, emas tentunya akan tertekan. Apalagi dengan kemungkinan tapering di tahun ini, yield Treasury bisa semakin naik.

Baca juga: Harga Emas Anjlok Lebih 2 Persen

“Saya pikir anda akan melihat lebih banyak outflow (dari emas). Saya tidak akan terkejut jika pada satu titik 20 juta ons emas meninggalkan pasar ETF dan berjangka. Itu artinya harga emas turun,” kata Schnider sebagaimana dilansir CNBC International, Kamis (13/8/2021).

Jebloknya harga emas dunia ke bawah US$ 1.600/troy ons bahkan lebih rendah lagi tentunya membuat ngeri investor emas. Tetapi, ada juga pandangan yang menyebut harga emas dunia bisa terbang tinggi di sisa tahun ini. (cnbc/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles