9.1 C
New York
Friday, March 29, 2024

Tiga Subsektor di Sumut Bikin Nilai Tukar Petani Turun Hingga 1,70%

Medan, MISTAR.ID

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) di bulan Juni 2021 turun 1,70% atau sebesar 116,56 dibanding NTP Mei 2021 yaitu sebesar 118,58.

Adapun penurunan ini dikarenakan turunnya NTP pada tiga subsektor, yaitu NTP subsektor Hortikultura sebesar 2,98%, NTP subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 3,03%, dan NTP subsektor Perikanan sebesar 0,19%.

Hal ini dikatakan Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sumut Dinar Butar-butar, Rabu (14/7/21). Sementara itu, NTP dua subsektor lainnya mengalami kenaikan, yaitu NTP subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,32% dan NTP Subsektor Peternakan sebesar 0,97%.

Baca Juga:Nilai Tukar Petani di April 2021 Naik 0,89 Persen

“Indeks harga yang diterima petani (It) dari kelima sub sektor menunjukkan fluktuasi harga beragam komoditas pertanian yang dihasilkan petani. Pada Juni 2021, It Provinsi Sumut mengalami penurunan sebesar 1,82% dibandingkan dengan It Mei 2021, yaitu dari 126,39 menjadi 124,09.Penurunan It terjadi pada tiga subsektor, yaitu, It subsektor tanaman hortikultura sebesar 2,97%, It subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 3,19%, dan It subsektor perikanan sebesar 0,44%,” jelasnya.

Sementara itu, untuk It subsektor tanaman pangan naik sebesar 0,21% dan It subsektor Peternakan naik sebesar 0,92%. Sedangkan untuk indeks harga yang dibayar petani (Ib) di Juni 2021, menurut Dinar mengalami penurunan sebesar 0,12% dibandingkan dengan Ib Mei 2021, yaitu dari 106,58 menjadi 106,45.

“Penurunan Ib terjadi pada empat subsektor, yaitu Ib subsektor tanaman pangan sebesar 0,11%, Ib subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,17%, Ib subsektor peternakan sebesar 0,05%, dan Ib subsektor perikanan sebesar 0,25%. Sementara itu, Ib subsektor tanaman hortikultura tidak mengalami perubahan,” katanya.

Baca Juga:Maret, Nilai Tukar Petani Naik 2,06 Persen

Pada Juni 2021, beberapa komoditas produksi pertanian memberikan andil terbesar terhadap NTP di daerah perdesaan Sumut. Pada subsektor Tanaman Pangan, komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap kenaikan NTPP adalah komoditas gabah sebesar 0,60% dan ketela pohon sebesar 0,05%.

Pada subsektor Hortikultura, komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap penurunan NTPH, diantaranya jeruk sebesar 1,83%, cabai merah sebesar 1,65%, dan kol/kubis sebesar 0,44%.

Pada subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat, komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap penurunan NTPR, yaitu kelapa sawit sebesar 4,04%. Pada subsektor Peternakan, komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap kenaikan NTPT, diantaranya babi sebesar 0,60%, sapi potong sebesar 0,45%, dan kambing sebesar 0,11%.

Baca Juga:Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Menurun di Sumut

Pada subsektor Perikanan, komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap penurunan NTNP, di antaranya ikan nila tawar sebesar 0,83%, kepiting laut sebesar 0,66%, dan ikan mas/karper tawar sebesar 0,18%. “Penurunan NTP ini menunjukkan jika daya beli petani kita mengalami penurunan,” tutupnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles