23.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Situasi Ekonomi Indonesia Kembali Terancam

Jakarta, MISTAR.ID
Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana dalam siaran resminya menjelaskan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang sedang berlangsung menjadi alasan pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III-2021 akan menurun.

Maka dari itu, masyarakat boleh berbahagia dengan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia 7,07% pada kuartal II-2021.

Tapi diharapkan jangan berlama-lama tenggelam dalam euforia tersebut, sebab kuartal selanjutnya, ekonomi tanah air terancam. Terutama dari penyebaran virus covid varian delta.

Mesin pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II-2021 berasal dari konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. Konsumsi rumah tangga tumbuh 5,9% (yoy) melonjak signifikan dibandingkan pertumbuhan pada Kuartal I-2021 yang mengalami kontraksi atau -2,2%.

Baca Juga:Triwulan II 2021, Pertumbuhan Ekonomi Sumut Tumbuh 4,95 Persen

Kemudian, investasi tercatat mengalami pertumbuhan 7.5% (yoy), dan belanja modal pemerintah melonjak 45,6% (yoy), sementara realisasi investasi dilaporkan tumbuh 16,2%.

“Indeks mobilitas menunjukkan tingkat kegiatan ekonomi yang lebih rendah pada 21 Juli dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” jelas Wisnu dikutip, Jumat (6/8/21).

“Kami berpandangan bahwa tren pemulihan saat ini menghadapi risiko penurunan pada Kuartal III-2021, dari pembatasan yang sedang berlangsung.”

Imbas dari adanya PPKM Level 4 yang diperpanjang hingga 9 Agustus 2021 juga tercermin dari PMI Manufaktur pada Juli mengalami kontraksi menjadi 40,1 dari sebelumnya di bulan Juni sebesar 53,5.

Baca Juga:Pemerintah Diharapkan Revisi Pertumbuhan Ekonomi Pada 2021

“Jika PPKM Level 4 saat ini kembali diterapkan setelah Agustus, maka Indonesia dapat menuju pelemahan terdalam,” ujarnya.

Dari perkembangan yang ada, Wisnu memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara full year di tahun 2021 mencapai 3,4%.

Adapun Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan pemulihan pada Semester I-2021 terutama pada Kuartal II-2021 merupakan didorong oleh adanya vaksinasi Covid-19, penyaluran stimulus fiskal dari program PEN 2021.

Serta didukung dengan kebijakan moneter yang akomodatif, serta permintaan dari luar negeri seiring membaiknya pemulihan ekonomi global dan basis yang rendah dibandingkan pada kuartal yang sama tahun lalu.

Baca Juga:IHSG Menguat Jelang Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Satu

Andry memperkirakan pemulihan akan terjadi secara bertahap pada paruh kedua tahun ini, di tengah potensi tekanan yang dipicu oleh pembatasan mobilitas dan kegiatan masyarakat saat ini.

Melihat upaya pemerintah dalam memperpanjang PPKM Level 3-4 disertai percepatan vaksinasi dapat mengakhiri gelombang Covid-19.

“Pembatasan aktivitas masyarakat yang lebih ketat hanya dapat mempengaruhi kinerja ekonomi pada Kuartal III-2021. Kami berharap PPKM Darurat Level 3-4 akan dilonggarkan pada Kuartal IV-2021 sehingga pemulihan dapat kembali dipercepat,” jelas Andry.

Salah satu pendorong pemulihan ekonomi pada paruh kedua tahun ini, kata Andry adalah permintaan komoditas dari eksternal yang didorong oleh pemulihan global yang lebih cepat.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles