8.3 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Sah! Indonesia Resesi, PDB Kuartal III 2020 Minus 2,9%

Jakarta, MISTAR.ID

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan proyeksi perihal pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia mengungkapkan perekonomian RI pada kuartal III akan lebih baik dibandingkan kuartal II lalu.

“Teman-teman sekalian ekonomi dengan Covid-19 ini betul-betul harus ditata keseimbangannya. Kalau kita lihat kita kontraksi kuartal kedua 5,3% dan kemudian pada kuartal ketiga ini mungkin sekitar 2,9%,” ujar Luhut dalam acara Outlook 2021: The Year of Opportunity yang digelar secara virtual, Rabu (21/10/20).

Kendati masih tumbuh negatif, eks Kepala Kantor Staf Presiden itu bilang pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Menurut Luhut, hal itu merupakan modal pokok untuk bisa tumbuh sekitar 5% di 2021.

Baca Juga:Kenali Perbedaan Resesi, Depresi dan Krisis Ekonomi

“Tapi kita semua juga harus kompak. Jadi jangan saling salah menyalahkan. Karena apa yang kita hadapi mengenai Covid-19 ini adalah masalah dunia itu soalnya. Saya tidak setuju terus terang saja demo-demo itu dilakukan sekarang. Saya berkali-kali mengatakan jagalah birahi politik kita karena yang kita lakukan ini dapat menimbulkan klaster baru,” katanya.

Sebelumnya, Luhut mengutarakan optimisme perihal kondisi perekonomian Indonesia dalam acara Indy Fest 2020: Energi Untuk Negeri yang berlangsung secara virtual, Senin (19/10/20). Ia menilai sudah ada perbaikan dari sisi ekonomi.

Baca Juga:Jika Resesi, Pemerintah Diminta Tetap Salurkan Bansos

“Nah PMI industri pengolahan mulai membaik tetapi PMI jasa masih bervariasi. Ini kemarin drop semua sekarang kita lihat sudah mulai ada rebound,” ujarnya.

Terkait pertumbuhan ekonomi, Luhut mengungkapkan ada perlambatan pada kuartal I. Kemudian terjadi kontraksi di kuartal II lalu (BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi -5,32%). Lantas, bagaimana dengan kuartal III?

“Saya kira membaik mungkin menjadi minus dua koma sekian persen dan kita berharap, tadi saya lapor apa diskusi sama LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), mereka meramalkan mungkin year on year minus nol koma sekian persen. Jadi menurut saya masih bagus,” kata Luhut.

“Kalau kita bandingkan dengan negara lain misalnya ini kalau kita lihat ada beberapa negara misalnya apakah Amerika Serikat, Singapura, semua juga indeksnya itu masih negatif tinggi,” lanjutnya.(cnbcindonesia.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles