8.3 C
New York
Thursday, March 28, 2024

Rupiah Diprediksi Tertekan Seiring Membaiknya Data Penjualan Ritel AS

Jakarta, MISTAR.ID

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan diprediksi tertekan seiring membaiknya data penjualan ritel Amerika Serikat.

Rupiah pagi ini bergerak melemah 15 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.268 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.253 per dolar AS.

“Dolar AS menguat semalam pascamembaiknya data penjualan ritel AS bulan Agustus yang menunjukkan kenaikan, yang dirilis semalam. Data ini mengalami penurunan pada bulan sebelumnya,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat (17/9/21).

Baca Juga:Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Lemah

Penjualan ritel periode Agustus naik 0,7 persen (yoy) dibandingkan Juli minus 1,8 persen (yoy) didorong belanja terkait kebutuhan sekolah dan pembayaran kredit pajak anak.

Menurut Ariston, hasil yang positif tersebut akan mendukung ekspektasi pelaksanaan pengetatan moneter AS tahun ini.

Pekan depan, The Fed akan mengadakan rapat kebijakan moneter. Ariston menilai pelaku pasar kemungkinan akan mengantisipasi hasil rapat kalau bank sentral mengindikasikan kebijakan tapering dilakukan tahun ini.

Baca Juga:Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Menguat, Ini Tanda-tandanya

“Ekspektasi pengetatan moneter akan mendorong penguatan dolar AS karena pengurangan likuiditas dolar AS di pasar,” ujarnya.

Hari ini, lanjut Ariston, nilai tukar rupiah berpotensi tertekan terhadap dolar AS dengan sentimen tersebut.

Baca Juga:Rupiah Masih Ditekan Dolar

Ariston mengatakan, rupiah hari ini berpotensi bergerak ke arah Rp14.300 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp14.250 per dolar AS.

Pada Kamis (16/9/21) kemarin, rupiah melemah 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.252 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.242 per dolar AS. (ant/hm14)

Related Articles

Latest Articles