7.8 C
New York
Friday, April 19, 2024

Presiden Jokowi Beberkan Penyebab Mahalnya Harga Minyak Goreng

Jakarta, MISTAR.ID

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya membeberkan penyebab kenaikan harga minyak goreng di tanah air. Salah satu adalah kenaikan harga minyak secara global.

Kepala Negara menyebut saat harga minyak dunia mengalami kenaikan, pasar domestik ikut terdampak. Dia mencontohkan tingginya harga minyak goreng di Eropa dan Amerika Serikat (AS) berpengaruh terhadap harga komoditas serupa di negara lainnya.

“Harga internasional tinggi. Semua negara mengikuti, ketarik ke sana. Karena harga minyak goreng di Eropa, di Amerika naiknya tinggi, harga di dalam negeri ketarik,” ungkapnya saat membuka Rakernas V relawan Projo yang disiarkan secara daring dan dikutip media, Minggu (22/5/22).

Baca Juga:Larangan Ekspor Dicabut Jika Harga Minyak Goreng Curah Sesuai HET

Adapun harga minyak goreng di Jerman mencapai Rp47.000 per liter, di Singapura Rp41.000 per liter, lalu di AS Rp45.000 per liter. Harga ini tercatat sangat tinggi dibandingkan dengan Indonesia, di mana harga per liter minyak goreng curah hanya mencapai Rp14.000.

Jokowi pun memastikan harga minyak goreng di dalam negeri akan cukup stabil lantaran pemerintah mampu menekan kenaikan harga komoditas. Perihal ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan produk olahannya yang akan dibuka besok, Senin (23/5/22), lanjut Presiden, hal itu perlu dilakukan.

Pasalnya, penghentian ekspor berdampak signifikan terhadap banyak sektor, salah satunya petani sawit. Tak hanya itu, larangan ekspor bahan baku minyak goreng ini juga berdampak pada pemasukan negara. Artinya, larangan ini membuat pendapatan negara merosot tajam. Jokowi pun menilai larangan tersebut bukan hal yang mudah.

“Tidak mudah. Selain petani, urusan income negara, pajak dari sawit, biaya ekspor dari sawit, itu gede sekali, kurang lebih Rp60-Rp70 triliun,” ungkapnya.(sindo/hm12)

Related Articles

Latest Articles