12.5 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Perusahaan Farmasi AS akan Direlokasi Dari China ke Jawa Tengah

Jakarta, MISTAR.ID

Indonesia sedang mempersiapkan lahan 4.000 hektar di Komplek Industri Brebes, Jawa Tengah untuk perusahaan farmasi yang direlokasi dari China.

Relokasi ini salah satu hasil diskusi pada bulan lalu antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden AS, Donald Trump.

Sanny Iskandar, Ketua Asosiasi Industri dan Estate (HKI) mengkonfirmasi berita tersebut pada akhir pekan, mengatakan lahan yang dikendalikan oleh Kawasan Industri Wijayakusuma di Brebes akan segera menyambut perusahaan yang belum diketahui namanya tersebut.

“Mereka belum memutuskan seberapa banyak mereka akan berinvestasi pada perusahaan baru tersebut,”kata Sanny.

Kementerian BUMN menguasai 51.09 persen dari Kawasan Industri Wijayakusuma. Jawa Tengah menguasai 40.19 persen dan distrik pemerintahan Cilacap menguasai 8,52 persen.

“Prosesnya tidak akan secepat itu, tapi karena pemerintah yang menguasai lahan tersebut, maka akan lebih muda untuk dikelola” kata Sanny

Sanny juga mengatakan, proyek relokasi ini masih di tahapan perencanaan regional. Tahap selanjutnya adalah studi kelayakan. Ini akan memakan waktu enam hingga dua belas bulan sebelum (pembangunan) dimulai.

“Jadi, saya kira pandemi virus korona tidak akan memperlambat prosesnya”, kata Sanny.

Jokowi melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Presiden Trump bulan lalu untuk membahas langkah memerangi pandemi virus korona, serta untuk memperkuat jalinan kerjasama bidang investasi.

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Pandjaitan sudah mengindikasi tentang perusahaan AS yang akan direlokasi dari China ke Indonesia sejak awal bulan ini.

Luhut mengatakan proyek ini menawarkan nilai keuntungan yang strategi untuk Indonesia, yang masih mengimpor mayoritas bahan mentah untuk keperluan pembuatan obat-obatan.

China menyuplai sekitar 60 persen dari bahan mentah dan India menyuplai sekitar 30 persen untuk Indonesia.

Shinta Kamdani, Wakil Ketua Umun Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengatakan, perusahaan AS yang akan direlokasi tersebut akan mengizinkan perusahaan farmasi lokal untuk mengisi kapasitas yang tidak terpakai.

Shinta juga mengatakan pembuat obat-obatan Indonesia hanya mengoperasikan 55-60 persen kapasitas karena ketergantungan terhadapa bahan mentah impor.

Sumber: Jakarta Globe
Pewarta: Julyana Ang
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles