10.1 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2022, BI Proyeksikan 4,7-5,5%

Medan, MISTAR.ID

Bank Indonesia (BI) memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,7 hingga  5,5% pada tahun tahun 2022,  atau naik dari 3,2-4,0% pada tahun 2021.

Pertumbuhan ini didorong meningkatnya dukungan vaksinasi serta perbaikan ekonomi global yang berdampak pada kinerja ekspor yang tetap kuat. Di samping meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2021 yang digelar secara hybrid (daring dan luring), Rabu (24/11/21).

Baca juga:Pertumbuhan Ekonomi Sumut Terancam Stagnan

Disebutkannya, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan serta sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian tahun 2021 menjadi modal untuk semakin bangkit dan optimis akan pemulihan ekonomi Indonesia yang lebih baik pada tahun 2022.

“Penguatan sinergi dan inovasi ditujukan untuk menciptakan imunitas masal dari pandemi Covid-19 dan pembukaan kembali sektor ekonomi prioritas, mendorong pemulihan ekonomi dalam jangka pendek melalui kebijakan peningkatan permintaan, serta memperkuat pertumbuhan yang lebih tinggi dalam jangka menengah melalui kebijakan reformasi structural,” sebutnya.

Sementara Presiden RI, Joko Widodo dalam kesempatan tersebut mengapresiasi sinergi dan komunikasi yang terjalin intens dan baik diantara jajaran otoritas, baik antara BI, OJK, LPS, dan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan.

Hal tersebut menurutnya, menjadi kunci dalam mengelola dampak varian delta Covid-19 terhadap perekonomian nasional di 2021, sehingga setiap permasalahan kecil dapat terselesaikan.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden RI juga mendorong untuk pengembangan ekonomi hijau dan memperkuat digitalisasi ekonomi, khususnya UMKM.
Respons bauran kebijakan BI yang bersinergi dengan kebijakan ekonomi nasional akan terus mengawal perekonomian pada tahun 2022.

Inflasi rendah dan terkendali pada sasaran 3±1% pada tahun 2022, didukung oleh kenaikan kapasitas produksi nasional melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas dalam memenuhi kenaikan permintaan agregat di dalam perekonomian.

Bauran kebijakan BI pada tahun 2022 akan terus disinergikan dan sebagai bagian dari arah kebijakan ekonomi nasional untuk mengakselerasi pemulihan sekaligus menjaga stabilitas perekonomian. Bauran kebijakan tersebut mencakup 5 instrumen kebijakan, di antaranya kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, kebijakan sistem pembayaran digitalisasi, kebijakan pengembangan pasar uang dan kebijakan UMKM dan ekonomi keuangan syariah
Dalam kesempatan ini, BI juga memberikan penghargaan Bank Indonesia Award tahun 2021 kepada 57 stakeholders individu/kelompok sebagai apresiasi dalam dukungan pelaksanaan tugas BI (Lampiran).

Baca juga:PPKM Menurun, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketahanan Sistem Keuangan Sumut Membaik

Penghargaan ini juga merefleksikan jalinan sinergi antara BI dan stakeholders bersama-sama Pemerintah, OJK, dan LPS dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional. PTBI diselenggarakan rutin setiap akhir tahun untuk menyampaikan pandangan BI mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan dan prospek ke depan, dan arah kebijakan BI sebagai bagian dari akuntabilitas publik, serta memperoleh arahan dari Presiden RI.

Kegiatan ini dihadiri Pimpinan MPR, DPR, Pimpinan dan anggota Komisi XI yang membidangi keuangan dan perbankan, Pimpinan Lembaga Negara termasuk BPK RI, Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Kepala Daerah, pimpinan perbankan dan korporasi nonbank, akademisi, ekonom, media massa, serta perwakilan sejumlah lembaga internasional. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles