9.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Peningkatan Kasus Covid-19 Hentikan Kenaikan Harga Minyak

Jakarta, MISTAR.ID

Harga minyak jatuh hampir 1 persen pada akhir perdagangan Kamis (5/11/20) waktu AS atau Jumat (6/11/20) akibat tertekan oleh peningkatan kasus infeksi virus corona yang diikuti oleh penguncian di negara-negara Eropa.

Tekanan juga datang dari perhitungan hasil pilpres AS yang masih belum diselesaikan. Jumat (6/11/20), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari turun 30 sen atau 0,7 persen ke US$40,93 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka AS jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember merosot 36 sen atau 0,9 persen ke level US$38,79 per barel.

Kedua kontrak tersebut sempat melonjak 4 persen dan 3,8 persen pada penutupan perdagangan Rabu (4/11/20). Komisi eksekutif Uni Eropa menurunkan perkiraan ekonominya. Mereka menyatakan ekonomi tidak akan pulih ke level sebelum virus sampai 2023.

Baca Juga:Badai AS Picu Kenaikan Harga Minyak Dunia

Maklum, sejumlah negara di kawasan itu mengalami peningkatan kasus corona. Italia misalnya, mencatat infeksi tertinggi satu hari pada Kamis (5/11/20). Tak hanya itu, peningkatan juga terjadi di Amerika Serikat. Kasus di Negeri Paman Sam itu sudah melampaui 100 ribu infeksi dalam sehari pada minggu lalu. Kasus itu merupakan rekor.

“Ada kelelahan dari pasar karena penguncian yang diperbarui dan upaya serta kerusakan yang harus dilakukan terhadap ekonomi. Penguncian di Eropa akan menghilangkan permintaan 1,5 juta barel per hari,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York.

Kandidat Demokrat Joseph Biden yakin menang atas Presiden Donald Trump. Keyakinan ia ungkapkan setelah memenangkan hasil pilpres di dua negara bagian AS. Sementara Donald Trump menuduh ada kecurangan dalam perhitungan suara pilpres. Karena itu, ia mengajukan tuntutan hukum supaya hasil pilpres dihitung ulang. (ant/hm12)

Related Articles

Latest Articles