8.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Pekan Ini Pasar Keuangan Diperkirakan Bergerak Volatile

Medan, MISTAR ID

Membaiknya data ketenagakerjaan di Amerika Setikat (AS) pada Juli kemarin membukukan kenaikan yang melebihi ekspektasi pasar. Data menunjukan adanya penyerapan tenaga kerja sebanyak 528 ribu (non farm payroll) dibulan Juli, melebihi ekspektasi yang berkisar 250 ribuan.

Data ini, Dikatakan Pengamat Ekonimi Sumatera Utara (Sumut) mengindikasikan adanya potensi penguatan kinerja pasar keuangan global, meskipun bursa Dow Jones sendiri sepanjang perdagangan akhir pekan berada di teritori negatif sebelum akhirnya menguat.

“Data ketenagakerjaan di AS mengindikasikan bahwa adanya kemungkinan kenaikan bunga acuan oleh Bank Sentral AS yang kembali agresif, karena inflasi di AS masih sangat tinggi. Yang tentunya bisa menekan kinerja pasar keuangan kita. Sejauh ini, AS memang masih mengklaim bahwa mereka tidak akan masuk resesi meskipun secara teknikal pertumbuhan ekonomi negatif,” sebut Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Senin (8/8/22).

Baca juga:Pasar Keuangan IHSG Hingga Emas Berpeluang Anjlok Sepekan ke Depan

Dijabarkan Gunawan, AS masih mengandalkan data ketenaga kerjaan sebagai indikasi untuk membuktikan apakah resesi benar-benar terjadi di AS. Namun sayangnya data ketenagakerjaan tersebut lebih banyak didominasi oleh kenaikan pekerja paruh waktu tidak suka rela (involuntary part time workers). Data tersebut mengindikasikan bahwa masih ada ketidakstabilan di masa yang akan datang.

“Nah, bagi pasar keuangan selama sepekan kedepan, data inflasi masih akan menjadi fokus pasar selanjutnya. Dari tanah air kita akan melihat data penjualan ritel selama bulan Juni yang menjadi indikasi belanja masyarakat. Dimana penjualan ritel itu sendiri kinerjanya mengalami penurunan khususnya sejak awal tahun 2022,” sebutnya.

Dari beberapa data yang akan dirilis selama sepekan kedepan, Dosen UISU ini menuturkan pasar keuangan akan bergerak dengan volatilitas yang semakin tinggi, namun dengan realisasi pertumbuhan kinerja yang melambat.

“Secara teknikal Indeks Harga Sahan Gabungan (IHSG) di pekan ini akan bergerak dalam rentang 6.910 – 7.193. sementara mata uang Rupiah akan bergerak dalam rentang 14.900 hingga 15.000 per US Dolarnya,” imbuhnya.

Baca juga:Transaksi Keuangan di Festival Kuliner 2022 Medan Capai Rp605 Juta Lebih

Dengan penguatan kinerja pasar sebelumnya, ditambah dengan dukungan data ekonomi fundamental yang masih terbilang sangat rapuh. Potensi penguatan pasar keuangan sejauh ini sangat terbatas, dengan menyisahkan potensi koreksi teknikal yang cukup besar.

“Namun yang perlu diwaspadai adalah ketegangan antara China dan Taiwan yang bisa merubah pergerakan pasar secara tiba-tiba,” katanya. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles