7.4 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Pekan Ini IHSG dan Rupiah Rawan Terkoreksi

Medan, MISTAR.ID

Banyak negara yang merilis data inflasi di pekan ini. Menurut pengamat ekonomi Sumatera Utara Gunawan Benjamin, data inflasi di banyak negara belakangan ini trennya mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Tren inflasi yang tinggi tersebut jika dilihat dari konteks adanya pemulihan atau pertumbuhan ekonomi, sebenarnya laju tekanan inflasi bisa menjadi indikasi kuat bahwa telah terjadi akselerasi pemulihan ekonomi itu sendiri.

“Tetapi yang menjadi kecemasan belakangan ini adalah justru inflasi terjadi bukan diakibatkan oleh membaiknya perputaran ekonomi atau ada peningkatan permintaan/demand yang memicu terjadinya inflasi. Tetapi yang terjadi adalah inflasi ada akibat gangguan pasokan bahan makanan dan energi seiring dengan masih berkecamuknya perang Rusia-Ukraina,” sebut Gunawan, Senin (11/4/22).

Baca Juga:IHSG dan Rupiah Masih Akan Bergerak Sideways Pekan Ini

Di sisi lainnya, setelah terjadinya pandemi Covid-19, seyogianya ekonomi memang sudah harus pulih atau bergerak dalam tren yang positif. Pada kenyataannya memang demikian, walaupun di sisi lainnya inflasi sudah bergerak terlalu jauh dan meninggalkan laju pertumbuhan ekonomi. Ini masalah mendasar yang dihadapi saat ini.

“Inflasi berpeluang merealisasikan angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi. Di pekan ini ada beberapa negara besar yang akan merilis data inflasi. Semuanya dalam tren naik, namun kenaikan inflasi tersebut justru bisa menimbulkan tekanan di pasar keuangan. Sementara itu Indeks Harga Sahan Gabungan (IHSG) maupun Rupiah kerap bergerak anomali belakangan ini. Sehingga bisa saja kinerja pasar keuangan global akan berada dalam tekanan. Terlebih jika eskalasi perang kembali meningkat,” bebernya.

Sementara itu, tekanan pasar keuangan global tidak sepenuhnya akan menjadi sentimen negatif bagi IHSG maupun Rupiah. “Sepekan ke depan IHSG dan Rupiah berpeluang bergerak sideways, namun rawan untuk mengalami koreksi,” tutup dosen UISU ini. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles