10.9 C
New York
Wednesday, April 24, 2024

Pekan Ini IHSG dan Rupiah Ada di Zona Aman

Medan, MISTAR.ID

Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun mata uang Rupiah dipekan ini akan lebih banyak berpeluang untuk berkinerja positif ketimbang sebaliknya. IHSG di awal pekan memiliki momen untuk menguat tajam.

“Di pekan ini ada yang perlu dicermati pelaku pasar nantinya. Yaitu bagaimana negara yang tergabung dalam G-7 memberikan sanksi baru ke Rusia. Kedua fokus kepada rilis data pesanan barang tahan lama di AS, data keyakinan konsumen, dan data pertumbuhan ekonomi AS secara kuartalan yang diperkirakan masih akan tumbuh negatif,” kata Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, Senin (27/6/22).

Menurut Dosen UISU ini, data tersebut akan mejadi data penting yang berpeluang menggiring ekspektasi atau kemungkinan AS masuk dalam jurang resesi nantinya. Dan yang ketiga adalah rilis data inflasi, baik inflasi yang dirilis sejumlah negara besar maupun realisasi inflasi di tanah air.

Baca juga: Pasar Keuangan Diperkirakan Berfluktuasi Ringan

“Pertemuan negara yang tergabung dalam G7, serta sajian data data ekonomi penting itu baru akan berpengaruh nanti di pertengahan perdagangan di pekan ini. Artinya bisa saja momen kinerja pasar keuangan yang berpeluang di zona hijau baru akan mulai berfluktuasi di dua arah pada perdagangan Rabu mendatang,” sebutnya.

Namun, sekalipun sajian data dari AS nantinya membukukan kinerja yang buruk bukan berarti akan membawa tekanan pada pasar keuangan domestik.

“Kita harus mengkombinasikan sejumlah isu lain yang juga muncul secara beriringan. Dan, menjelang akhir pekan kita harus fokus terhadap perkembangan sejumlah data lain diantaranya adalah realisasi laju inflasi nasional,” bebernya.

Sementara itu, data inflasi di bulan Juni ini menjadi sangat penting, karena akan digunakan sebagai data acuan ekspektasi realisasi inflasi nasional  hingga tutup tahun. Nantinya akan dituangkan dalam ekspektasi kemungkinan BI menyesuaikan besaran bunga acuannya.

Baca juga: Pasar Keuangan Global Diperkirakan Tertekan Sepekan ke Depan

“Sejauh ini kebijakan BI berlawanan arah dengan kebijakan banyak bank sentral yang ada didunia setelah The FED memulai menaikkan bunga acuan,” ungkapnya.

Adapun secara keseluruhan di pekan ini pasar keuangan domestik akan lebih banyak bergantung kepada bagaimana data nantinya akan merubah kebijakan ekonomi di tanah air. Pelaku pasar juga tidak begitu mempertimbangkan perkembangan data eksternal dari negara lain khususnya AS yang masih akan memburuk.

“Sehingga apapun hasil pertemuan G7, atau data ekonomi negara lain yang memburuk pada dasarnya tidak berpengaruh besar. Namun, jika data yang memburuk atau ada sanksi baru yang dikeluarkan oleh negara G7 dan berpengaruh terhadap harga enerji maupun harga pangan dunia. Baru data harga energi dan pangan tersebut yang akan lebih berpengaruh terhadap kinerja pasar keuangan domestik,” pungkasnya. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles