7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Pasar Keuangan Masih Berpeluang Tertekan di Awal Pekan

Medan, Mistar.ID

Kinerja bursa di Amerika dan Eropa pada akhir perdagangan pekan kemarin banyak yang ditutup di zona merah. Sikap Hawkish bank sentral AS memicu terjadinya tekanan di pasar saham. Lagi-lagi Bank Sentral AS atau The FED mengisyarakatkan kemungkinan kebijakan moneter ketat dalam waktu dekat ini.

“Hal tersebut memicu kepanikan pasar serta memicu terjadinya tekanan jual. Di sisi lainnya, awal pekan ini akan ada sejumlah rilis data ekonomi penting akan dirilis. Awal pekan ini China akan merilis data pertumbuhan ekonomi negaranya dikuartal keempat (year on year). Namun, data yang akan dirilis ini diperkirakan tidak akan sebaik realisasi sebelumnya. Sehingga ada pertumbuhan ekonomi China ini bisa saja memicu tekanan jual di pasar keuangan global,” sebut Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, Senin (17/1/22).

Selang beberapa saat, Indonesia juga akan merilis Neraca Dagang Nasional. Dimana neraca dagang Indonesia juga diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan dengan realisasi sebelumnya. Dan data tersebut juga berpotensi memicu tekanan di pasar keuangan domestik terlebih terhadap kinerja mata uang rupiah.

Baca juga: Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Milenial

Selanjutnya, di pertengahan pekan ini, sejumlah data penting dari Inggris maupun Eropa berpeluang untuk mendongkrak kinerja pasar keuangan. Meskipun tidak bisa lantas bisa diterjemahkan akan turut memperbaiki kinerja pasar keuangan di tanah air.

“Karena di waktu yang tidak terpaut jauh, Bank Indonesia juga akan mengeluarkan kebijakan besaran bunga acuannya,” sebut Dosen IUSU Jurusan Ekonomi ini. Jadi ada banyak sentimen pasar di pekan ini. Sayangnya sentimen ekonomi belum sepenuhnya mmpu menjadi katalis positif bagi kinerja pasar keuangan. Justru penambahan kasus Covid-19 di tanah air yang bisa saja melonjak, akan menjadi kabar buruk bagi pelaku pasar keuangan nantinya.

“Jadi pasar akan tetap fokus kepada penyebaran Omicron, sementara sentimen lainnya masih diragukan akan menjadi pendorong penguatan kinerja pasar keuangan nasional,” pungkasnya. (anita/hm09)

Related Articles

Latest Articles