7.9 C
New York
Friday, April 19, 2024

Pandemi Covid-19, Sistem Pembayaran Digital Semakin Tinggi 

Medan, MISTAR.ID

Di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, teknologi digital akan selalu ada di setiap aspek kehidupan. Bahkan sebelum pandemi, terdapat pemain baru di dunia digital yang menawarkan berbagai solusi di kehidupan sehari-hari, seperti munculnya berbagai fintech, aplikasi hiburan, transportasi online dan lainnya.

Hal ini dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut, Soekowardojo dalam webinar kedua Sumatranomics dengan tema Leveraging the Digital Economy Potential, Senin (16/8/21) pagi.

Dia menuturkan, potensi digital pada aspek sistem pembayaran di masa Covid-19 semakin tinggi. Terutama karena adanya pembatasan mobilitas masyarakat sehingga penggunaan transaksi tatap muka semakin masif dan berdampak pada potensi peningkatan akseptasi ekonomi digital.

Baca Juga:Sumatranomics Diharapkan Menjadi Wadah Pemulihan Ekonomi di Sumut

“Untuk itu, Bank Indonesia mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan menerapkan kebijakan yang berkoordinasi erat dengan pemerintah dan KSSK. Terkait digitalisasi sistem pembayaran, Bank Indonesia menargetkan perluasan akseptasi ekonomi digital melalui QRIS 12 juta merchant di seluruh Indonesia pada tahun 2021,” katanya.

Selain itu, sambung Soekowardojo, Bank Indonesia juga mengembangkan BI FAST sistem pembayaran, interlink digital banking dan fintech, serta berbagai agenda lainnya yang semuanya dirangkum dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.

BSPI 2025 berorientasi penuh pada upaya membangun ekosistem yang sehat dan sebagai pemandu perkembangan ekonomi dan keuangan digital di Indonesia.

Baca Juga:Dukung Gernas BBI, Bank Indonesia di Siantar Gelar Showcasing Fisik UMKM

BSPI 2025 memiliki visi untuk membangun ekosistem ekonomi dan keuangan digital 2025 sehingga mampu membawa 91,3 juta penduduk unbanked dan 62,9 juta UMKM ke dalam ekonomi dan keuangan formal secara sustainable melalui pemanfaatan digitalisasi.

Diingatkannya kembali, guna mendukung pemulihan ekonomi nasional khususnya di kawasan Sumatera, Bank Indonesia mendukung peran serta masyarakat luas untuk berkontribusi memberikan sumbangan pemikiran dan rekomendasi pemulihan ekonomi pada suatu wadah yaitu Sumatranomics call for paper. Di Sumatranomics tahun kedua ini, penyampaian paper akan ditutup pada tanggal 31 Agustus dan akan diumumkan hasilnya pada acara puncak di akhir Oktober 2021.

Baca Juga:Libur Lebaran, Bank Indonesia Tutup Pada 21, 22, Dan 25 Mei

Dalam kesempatan webinar ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengajak warga Medan khususnya kalangan peneliti, akademisi untuk berpartisipasi dalam kegiatan Sumatranomics yang digelar BI.

“Sebab hasil pemikiran dari rekomendasi dan solusi kreatif dapat membantu pemulihan ekonomi tingkat regional Sumatera maupun secara nasional,” tutupnya. (anita/hm14)

Related Articles

Latest Articles