9.4 C
New York
Saturday, May 11, 2024

Nilai Rupiah Loyo Terhadap Dolar AS

Jakarta, MISTAR.ID
Melansir data Refintiv, nilai tukar rupiah melemah 0,12% ke Rp15.644/US$, begitu perdagangan pasar spot dibuka. Rupiah melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan, Rabu (2/11/22), padahal ada kabar baik dari dalam negeri.

Jika tidak mampu bangkit hingga penutupan perdagangan nanti, maka rupiah akan membukukan pelemahan 3 hari beruntun.

Kabar baik datang dari S&P Global, Selasa (1/11/22), melaporkan purchasing managers’ index (PMI) manufaktur Indonesia tumbuh 51,8 pada Oktober. Meski turun cukup dalam dari bulan sebelumnya 53,7 tetapi masih berada di atas 50.

Angka di atas 50 artinya ekspansi, sementara di bawahnya adalah kontraksi.

Baca Juga:Rupiah Melemah ke Rp15.650 per Dolar AS

Jika dilihat lebih detail, laporan S&P global menyatakan tingkat keyakinan bisnis naik ke level tertinggi sejak Maret.

Hal ini tentunya menjadi kabar yang sangat bagus di tengah isu resesi dunia, nilai tukar rupiah yang terpuruk dan Bank Indonesia (BI) yang terus mengerek suku bunga acuannya dalam 3 bulan beruntun sebesar 125 basis poin menjadi 4,75%.

Saat suku bunga acuan naik, berisiko menghambat ekspansi dunia usaha, sebab suku bunga kredit, baik investasi maupun modal kerja, akan mengalami kenaikan.

Baca Juga:Rupiah Menguat Terhadap Dolar ke Posisi Rp15.600

Kenaikan tingkat keyakinan bisnis dalam kondisi tersebut memberikan harapan ekspansi sektor manufaktur akan terus berlanjut.

Industri pengolahan merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar bedasarkan lapangan usaha, kontribusinya hampir 18% di kuartal II-2022.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indonesia pada Oktober 2022 mencapai 5,71% secara year on year (yoy), lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yaitu 5,95%.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles