Jakarta, MISTAR.ID
Aliran dana asing mulai bergerak masuk ke Indonesia. Bank Indonesia (BI) mencatat aliran masuk modal asing (capital inflow) ke RI secara neto mencapai Rp3,4 triliun pada 22-25 Juni 2020. Namun, sentimen aliran modal belum bisa menopang penguatan nilai tukar rupiah.
Direktur Eksekutif sekaligus Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan sebenarnya aliran modal asing yang masuk ke dalam negeri mencapai Rp4,92 triliun pada pekan ini. Capital inflow masuk lewat pembelian Surat Berharga Negara (SBN).
Hanya saja, ada aliran modal asing yang keluar (capital outflow) dari Indonesia di pasar saham sekitar Rp1,52 triliun. “Beli neto di pasar SBN sebesar Rp4,92 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp1,52 triliun,” ujarnya.
Baca juga : Imbas Virus Korona, Gubernur BI: Dana Asing Keluar Indonesia Rp40,16 Triliun
Aliran modal asing masuk ke Indonesia didukung oleh tingkat imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun yang cenderung stabil di kisaran 7,15 persen. Bahkan, yield SBN meningkat jadi 7,18 persen pada hari ini. “Yield US Treasury tenor 10 tahun turun ke level 0,686 persen. Yield SBN 10 tahun naik di 7,18 persen,” jelasnya.
Sementara premi Credit Default Swaps (CDS) Indonesia 5 tahun naik dari 121,57 basis poin (bps) pada 19 Juni 2020 menjadi 131,66 bps pada 25 Juni 2020. Secara total, bank sentral nasional mencatat aliran modal asing di Indonesia keluar atau jual neto Rp141,72 triliun sejak 1 Januari sampai 25 Juni 2020.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah bergerak di kisaran Rp14.160 sampai Rp14.239 per dolar AS pada pekan ini. Pergerakan rupiah fluktuatif dengan kecenderungan melemah.(cnn/hm09)
