12.5 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Minyak Anjlok di Tengah Ketidakpastian Produksi OPEC+

New York, MISTAR.ID

Harga minyak pada perdagangan hari ini, Jumat (1/7/22) anjlok sekitar tiga persen. Penurunan itu karena OPEC+ mengkonfirmasi hanya akan meningkatkan produksi pada Agustus sebanyak yang diumumkan sebelumnya meskipun pasokan global ketat.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman September merosot 3,42 dolar AS atau 3,0 persen, menjadi menetap di 109,03 dolar AS per barel. Kontrak Agustus, yang berakhir pada Jumat (1/7/22), turun 1,45 dolar AS atau 1,3 persen, menjadi menetap di 114,81 dolar AS per barel.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Agustus jatuh 4,02 dolar AS atau 3,7 persen, menjadi ditutup di 105,76 dolar AS per barel.

Baca Juga:Minyak Mentah Anjlok 3,4 Persen Saat Harga Komoditas Melonjak

Berdasarkan kontrak bulan depan, standar minyak mentah AS dan Brent masing-masing kehilangan 7,8 persen dan 6,5 persen untuk Juni, tetapi kedua harga acuan minyak mentah menguat lebih dari 40 persen tahun ini, menurut Dow Jones Market Data.

Kelompok produsen OPEC+, termasuk Rusia, sepakat untuk tetap pada strategi produksinya setelah dua hari pertemuan. Klub produsen menghindari membahas kebijakan mulai September dan seterusnya.

Sebelumnya, OPEC+ memutuskan untuk meningkatkan produksi setiap bulan sebesar 648.000 barel per hari (bph) pada Juli dan Agustus.

Sanksi terhadap minyak Rusia sejak invasi Rusia ke Ukraina telah membantu membuat harga energi melonjak, memicu kekhawatiran inflasi dan resesi.

Harga minyak turun bersama Wall Street. S&P 500 ditetapkan untuk enam bulan pertama terburuk sejak 1970, di tengah kekhawatiran bahwa bank-bank sentral yang bertekad menjinakkan inflasi akan menghambat pertumbuhan ekonomi global.

Baca Juga:Harga Minyak Mentah Dunia Melemah, Meski Prospek Ekonomi Membaik

Penurunan harga di pasar minyak diperburuk karena para pedagang AS menyesuaikan posisi menjelang liburan akhir pekan.

“Orang-orang mengambil uang dari meja,” kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group di Chicago.

Tetapi gangguan lebih lanjut pada pasokan dapat membatasi penurunan harga di tengah penangguhan pengiriman Libya dari dua pelabuhan timur, sementara produksi Ekuador turun karena protes yang sedang berlangsung.

Di Norwegia, 74 pekerja minyak lepas pantai di platform Equinor’s Gudrun, Oseberg South dan Oseberg East akan mogok mulai 5 Juli, serikat pekerja Lederne mengatakan, kemungkinan menutup sekitar 4,0 persen dari produksi minyak Norwegia.

Sementara itu Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan, kemungkinan batas harga impor yang dikenakan pada minyak Rusia dapat mendorong harga lebih tinggi.(antara/hm12)

Related Articles

Latest Articles