5.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Meski Pandemi, JFX Catat 9,5 Juta Transaksi di 2020 

Medan, MISTAR.ID

Meski pandemi, jumlah nasabah PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) terus tumbuh. Bahkan mereka yakin bisa semakin tumbuh karena masih terbuka lebar pasar. Terutama pada kaum milenial yang menguasai roda perekonomian saat ini di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) Stephanus Paulus Lumintang dalam paparan kinerja PT Best Profit Futures (BPF) di Medan, Kamis (4/3/21).

“Tahun 2020, transaksi JFX mendekati 9,5 juta lot. Tentunya pencapaian ini adalah berkat partisipasi dan upaya terbaik dari perusahan pialang berjangka yang merupakan anggota JFX, salah satunya PT Best Profit Futures,” katanya didampingi Pincab BPF Medan Kartomo
M, Kepala Divisi Educentre PT KBI (Persero) Diah Y Wulandari, Dirut PT Bursa Berjangka Jakarta Stephanus Paulus Lumintang dan Chief Business Officer PT BPF Ani Sofiani.

Baca Juga:Sekda Sumut Sabrina: Kembalikan Fungsi Mangrove dan Kembangkan Perekonomian Masyarakat

Menurutnya kenaikan transaksi ini menunjukkan sebuah tren positif atas perdagangan berjangka komoditi sebagai salah satu instrumen investasi di Indonesia. Selama 2020 kenaikan transaksi tertinggi ini juga diakibatkan animo masyarakat yang tinggi diimbangi dengan cara-cara penjelasan yang mudah dimengerti.

“Tahun 2021 kita diberikan target sebesar 11,1 juta lot. Ini adalah sebuah target yang terukur. Kita optimis, namun kita gencar melakukan upaya sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan jumlah nasabah dan lebih memperkenalkan industri perdagangan berjangka komoditi ke berbagai kota di Indonesia,” katanya.

Ia mengatakan dalam memilih investasi, hal yang perlu dicermati adalah mengenai legalitas dari perusahaan. Pastikan agar perusahaan itu merupakan perusahan legal dan dapat ijin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan merupakan anggota JFX.

Baca Juga:Daya Beli Turun dan Ekspor Melambat, Perekonomian Sumut Kontraksi Lebih Dalam

“Ini juga memaksimalkan agar menimbulkan rasa percaya kepada investor-investor di Indonesia. Selama ini untuk anggota yang melakukan pelanggaran berat, pihaknya akan melakukan pencabutan Surat Persetujuan Anggota Bursa (SPAB),” katanya.

Ke depannya agar tidak terjadi pelanggaran, pihaknya memberlakukan aturan yang ketat dan monitoring secara berkala untuk meminimakan terjadinya pelanggaran yang sifatnya berat. “Hingga saat ini total sekarang ada 73 anggota. Kita sedang memproses ada beberapa anggota baru sekitar dua tahun ini. Namun yang lebih banyak adalah proses pembukaan cabang,” pungkasnya.

Pimpinan cabang BPF Medan Kartomo menargetkan pertumbuhan 25 persen di 2021. Untuk pertumbuhan nasabah selama 2020 ada penambahan 278 nasabah baru. “Tahun ini kita targetkan 350 nasabah baru. Sedangkan transaksi 2021 ditargetkan 125 ribu lot. Untuk mencapai target ini upaya yang kita jalankan cukup banyak. Di sisi lain, animo masyarakat juga semakin meningkat,” katanya.

Baca Juga:Perekonomian Sumut Mulai Pulih Meski Masih Terbatas

Program vaksinasi juga diharapkan membantu optimistisme tercapainya target ini. “Artinya dalam kondisi begini kita masih sehat dan bisa berinvestasi dengan cara yang benar melalui edukasi yang kita kedepankan. Kita optimis pertumbuhan ini tercapai,” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles