12.6 C
New York
Friday, May 3, 2024

Meski Harga Turun, Masa Depan Emas Diprediksi Cerah

Jakarta, MISTAR.ID

Meski harga sempat naik turun, namun masa depan emas diprediksi bakal cemerlang di tahun-tahun berikutnya. Bahkan, investor emas tampaknya tidak terlalu memperhatikan penurunan dolar. Emas biasanya naik saat dolar melemah karena membuat logam kuning itu lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Kamis (2/9/21), harga emas melemah pada akhir perdagangan hari itu. Tetapi ke depan, prospek harga emas dunia diprediksi bakal cerah. Dikutip media, Jumat (3/8/21) harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi 1.809,60 dolar AS per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,3 persen menjadi 1.811,5 dolar AS per ounce.

“Pasar emas saat ini sedang berkonsolidasi dan tidak peduli tentang hal lain sampai data ketenagakerjaan muncul,” kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures, Chicago. “Tetapi jika ada penurunan yang lebih besar dalam dolar, emas mungkin memiliki beberapa jenis biding di bawahnya,” papar Streible.

Baca Juga:Harga Emas Antam Mengalami Stagnan di Level Rp 951.000 Per Gram

Pelaku pasar juga mencermati data yang menunjukkan lebih sedikit warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran minggu lalu, meski terjadi lonjakan infeksi Covid-19.

Data tersebut muncul setelah Simposium Kebijakan Ekonomi tahunan Jackson Hole, di mana Chairman The Fed Jerome Powell mengatakan pemulihan di pasar tenaga kerja akan menentukan kapan bank sentral mulai memperlambat pembelian asetnya.

Emas sangat sensitif terhadap penurunan suku bunga, yang memangkas opportunity cost memegang bullion yang tidak memberikan imbal hasil. Logam lainnya, perak merosot 1,2 persen menjadi 23,88 dolar AS per ounce, paladium anjlok 1,8 persen menjadi 2.398,58 dolar AS per ounce, dan platinum turun 0,5 persen menjadi 996.23 dolar AS per ounce. (suara.com/hm12)

Related Articles

Latest Articles