18.6 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Lagi, IHSG Ditutup Terpuruk

Medan, MISTAR.ID

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun tajam pada perdagangan, Selasa (26/1/21). IHSG ditutup minus 1.89 persen di level 6.140,17.

“Kinerja IHSG memburuk seirama dengan penurunan pada kinerja indeks bursa saham di Asia. Sementara itu, mata uang Rupiah ditutup melemah di level 14.065 per US Dolar. Tekanan pada pasar keuangan kita kian membesar saat memasuki sesi kedua,” jelas Analis Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin.

Dari perkembangan terkini, sambungnya, penurunan kinerja pasar keuangan tidak terlepas dari buruknya sentimen global akibat pandemi Covid-19. Kinerja pasar keuangan benar-benar dalam tekanan berat saat ini.

Baca Juga:Masih di Bawah Tekanan, IHSG dan Rupiah Berada di Zona Merah

“Potensi tekanan lanjutan masih terlihat. Saya melihat ada potensi technical rebound. Tetapi meskipun terjadi pembalikan, pasar tetap saja membutuhkan sentimen yang bisa menggerakkannya. Dan sayangnya sampai saat ini sentimen tersebut belum terlihat jelas,” terang Gunawan.

Dilanjutkan Gunawan, diperkirakan pada Kamis atau Jumat nanti akan ada potensi bagi IHSG dan Rupiah untuk bergerak atraktif. Hanya saja sentimen yang berpengaruh nanti adalah keputusan mengenai kebijakan suku bunga acuan di Bank Sentral AS, serta pemaparannya di hadapan media.

Namun, kondisi bisa semakin buruk seandainya pemaparan yang disampaikan oleh The FED justru memberikan indikasi buruk bagi pasar keuangan. Jadi sekalipun ada harapan, namun resikonya juga tak kalah besar. Kalau hitung-hitungan teknikal, maka IHSG nantinya akan sangat berpeluang untuk berkonsolidasi di level 6.000.

Baca Juga:Penutupan Perdagangan IHSG Minus, Rupiah Naik

“Artinya memang ekspektasinya IHSG turun lagi. Nah, melihat pola yang terbentuk nantinya, bukan tidak mungkin kabar yang berkembang besok atau selanjutnya justru bisa mengarahkan IHSG ke level 6.000. Dan Rupiah bisa saja berkonsolidasi di kisaran 14.100. Jadi sebaiknya wait and see terlebih dahulu untuk menghindari kemungkinan kerugian yang besar. Namun, jika ada kabar baik yang muncul secara tiba-tiba, maka sebaiknya dimanfaatkan untuk trading jangka pendek,” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles