10.7 C
New York
Monday, May 6, 2024

Konsumsi Meningkat, Harga Ayam Naik Rp37 Ribu Per Kg

Medan, MISTAR.ID

Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) harga ayam potong mengalami kenaikan. Harga daging ayam di tingkat pedagang/pengecer saat ini sekitar Rp35 ribu hingga Rp37.000 per kg.

Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin mengatakan, hasil pantauan di lapangan, sejumlah komoditas khususnya daging ayam mengalami kenaikan. “Harga daging ayam tersebut terbilang mahal. Saya menduga tren konsumsi yang naik menjadi salah satu pemicu kenaikan harga daging ayam,” sebut Gunawan, Kamis (23/12/21).

Walau demikian, bukan tidak mungkin kenaikan harga di level pedagang pengecer tersebut dikarenakan momen ini menjadi momen yang pas untuk meraup keuntungan berlebih. “Selain daging ayam, harga daging sapi juga mengalami kenaikan, walaupun sejauh ini pantauan saya di tingkat pedagang tradisional tidak lebih dari Rp130 ribu per kg. Harga tersebut masih terbilang normal,” bebernya.

Baca Juga:Harga Ayam Potong dan Telur Mulai Naik di Medan

Kalau sebelumnya di hari normal harga daging sapi itu dijual dalam rentang Rp115 ribu hingga Rp130 ribu per kg. Nah saat ini harganya bergerak dalam rentang Rp125.000 hingga Rp130.000 per kg. “Masih wajar jika melihat pola konsumsi menjelang Natal ini. Selanjutnya telur ayam, di sini saya kerap menemukan anomali harga. Dari pantauan saya di sejumlah pasar tradisional harga telur ayam itu masih di kisaran Rp24.000 per kg dalam beberapa pekan terakhir,” imbuhnya.

Akan tetapi belakangan ini Gunawan menemukan kalau beberapa pedagang pengecer khususnya kedai sampah harganya sering naik. Telur dijual dalam satuan butir, dan harganya dalam sepekan ini naik dalam rentang 100 hingga 200 rupiah per butir.

“Jadi saya sarankan bagi para ibu rumah tangga untuk lebih rutin menawar harga. Dengan catatan, harga yang saya sebutkan itu tidak semuanya berlaku di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Beberapa wilayah di Sumut khususnya di luar Kota Medan sebaiknya menyesuaikan. Karena wilayah tertentu seperti Padangsidimpuan apalagi wilayah Nias, itu harga telurnya jauh lebih mahal dari harga di Medan,” pungkasnya.

Baca Juga:Pakan Ternak Mahal Picu Naiknya Harga Ayam di Medan

Namun, momen seperti sekarang ini jadi momen yang tepat bagi pedagang untuk mengambil keuntungan. Gunawan menilai potensi keuntungan lebih yang didapatkan juga masih terbilang terbatas. Tetapi tidak ada salahnya bagi para ibu rumah tangga untuk lebih aktif menawar harga dari pedagang.

“Nah untuk cabai rawit, memang sebelumnya harga cabai rawit sempat menyentuh Rp60 ribu hingga Rp70 ribu an per kg. Tetapi hari ini harga anjlok sekitar 30%. Bergerak dalam kisaran Rp40 ribu hingga Rp50 ribu saat ini. Hal ini dikarenakan harga cabai rawit di luar Sumut khususnya Jawa juga sempat naik di atas Rp85 ribu per kg. Bahkan sempat lebih mahal dibandingkan harga daging,” bebernya.

Namun untuk cabai merah cukup bersyukur masih di level Rp30 ribuan per kg. Masih sangat aman dan tidak pemicu inflasi di Sumut. Walau demikian masih ada sekitar 8 hari hingga tahun baru. Masih ada potensi tekanan inflasi dari harga kebutuhan masyarakat.

“Terlebih umumnya budaya keluarga kita yang beragama Kristen di Sumut, mereka sering membuat beraneka ragam makanan setelah perayaan Natal. Jadi pekan depan menjadi pekan penentu fluktuasi harga kebutuhan pangan. Walaupun saya optimis masih akan sangat terkendali. Tetapi TPID maupun pemerintah setempat harus tetap memantau perkembangan harga,” pungkasnya. (anita/hm12)

Related Articles

Latest Articles