5.3 C
New York
Wednesday, March 27, 2024

Keuangan Syariah Berperan Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru 

Medan, MISTAR.ID

Pandemi Covid-19 yang bermula pada akhir 2019 menjadi fenomena global dalam dua tahun terakhir yang memberikan tantangan luar biasa bagi perekonomian dunia dan Indonesia. Bakan pandemi juga berdampak multidimensi, meningkatkan urgensi dan relevansi ekonomi. Namun keuangan syariah di masa pandemi ini turut mendorong roda perekonomian nasional.

Dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Soekowardojo peran kebijakan ekonomi dan keuangan syariah dalam pemulihan ekonomi nasional berjalan melalui tiga hal.

“Pertama melalui perannya sebagai bagian dari bauran kebijakan utama Bank Indonesia, termasuk dalam sinergi koordinasi antara otoritas. Kedua, melalui perannya dalam mendukung ketahanan usaha syariah melalui pemberdayaan ekonomi syariah yang berdasarkan prinsip kemitraan, baik pada UMKM syariah, maupun pada unit ekonomi pesantren. Dukungan ketahanan usaha syariah, dalam hal ini juga dilakukan dengan optimalisasi pembiayaan dari sektor keuangan syariah,” katanya, Rabu (11/8/21)

Baca juga: Bank Syariah Indonesia Siap Satukan Operasional di Sumut

Sementara itu yang ketiga, melalui perannya dalam optimalisasi keuangan sosial syariah seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf yang sesuai dengan prinsip penggunaannya. Peran ekonomi dan keuangan syariah dalam pemulihan ekonomi nasional juga mempunyai momentum yang sangat baik.

“Di mana pertumbuhan ekonomi triwulan II 2021 baik di tingkat nasional maupun daerah telah mencatat periode ekspansif atau lepas dari periode kontraksi,” sebutnya.

Ia menuturkan, berdasarkan hasil rilis PDRB pada 5 Agustus 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Sumatera Utara untuk triwulan II tahun 2021 mencatatkan angka positif masing-masing sebesar 7,07% dan 4,95% yoy.

“Realisasi ini juga sebagai momentum proses recovery ekonomi ke depan, setelah pada empat triwulanan sebelumnya selalu mencatat kontraksi ekonomi,” katanya.

Ia menuturkan, salah satu kinerja lapangan usaha dengan kontribusi besar dan pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor perdagangan, yaitu 9,4% untuk Indonesia dan 6,9% untuk Sumatera Utara. Hal ini menunjukkan, berbagai kebijakan pemulihan ekonomi berjalan dengan baik.

“Kita harapkan momentum ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, termasuk dari ekonomi dan keuangan syariah agar proses recovery dan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan secara berkelanjutan,” katanya.

Dalam Webinar 1 FESyar Regional Sumatera 2021 yang digelar secara virtual mulai 10-15 Agustus 2021, Soekowardojo juga menyampaikan bahwa di tengah keterbatasan mobilisasi masyarakat, Bank Indonesia secara konsisten terus bersinergi mengimplementasikan berbagai program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Baca juga: Pengamat: Bank Syariah Bukan Hanya untuk Umat Beragama Islam

Dalam program pengembangan ekosistem rantai nilai halal, Bank Indonesia terus melanjutkan program kemandirian ekonomi pesantren maupun pengembangan platform Industri Kreatif Syariah (IKRA) Indonesia. Hingga akhir 2020, tercatat 97 pesantren binaan Bank Indonesia dan 119 anggota IKRA dari Regional Sumatera. Jumlah tersebut terus bertambah seiring dengan program yang dilakukan pada 2021.

Webinar ini juga dihadiri oleh pimpinan Perbankan dan Perbankan Syariah di Regional Sumatera, para kyai pimpinan dan pengurus pesantren di Regional Sumatera, akademisi dari universitas di regional Sumatera. (Anita/hm06)

Related Articles

Latest Articles