Medan, MISTAR.ID
Sejumlah SPBU di Kota Medan mengalami keterbatasan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga imbasnya kesulitan memenuhi kebutuhan masyarakat. Antrian panjang pun terlihat di beberapa SPBU.
Ketua Komisi B DPRD Sumut Dodi Thahir pun mengaku telah mengetahui kondisi tersebut. Bahkan menurutnya kelangkaan BBM telah berlangsung dalam dua pekan terakhir.
Ia mengatakan, keterbatasan stok BBM yang terjadi belakangan ini, lantaran harga minyak dunia mengalami kenaikan signifikan, yakni mencapai 83-84 dollar per barel.
Baca Juga:Keterlambatan Pasokan Sebabkan BBM Kosong di Medan
“Memang terjadi dua minggu ini di SPBU terutama minyak subisidi, seperti premium dan solar juga pertalite dan pertamax terganggu. Akibat harga minyak dunia naik, saat ini harganya 83-84 dollar per barel,” sebut Dodi, Rabu (13/10/21) malam.
Menurutnya, pemerintah diketahui sampai saat ini masih mengimpor minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan stok BBM dalam negeri. Naiknya harga minyak dunia, maka kemampuan pemerintah akan impor minyak semakin berkurang. Dampaknya distribusi BBM ke daerah pun ikut terganggu.
“Akibat kenaikan itu stok terbatas karena kebutuhan minyak kita masih impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Mungkin pertamina mengurangi stok BBM. Karena kalau harga minyak naik, subsidi yang dikeluarkan pemerintah bakal besar, kalau terjadi terus menerus dampaknya pertamina bisa mengalami kerugian yang semakin tinggi,” tambah politisi Partai Golkar itu.
Baca Juga:Sejumlah SPBU di Medan Mengalami Kekosongan BBM
Dodi berharap pemerintah memiliki solusi bijak, imbas dari kenaikan harga minyak mentah dunia dengan pemenuhan kebutuhan BBM di Indonesia, khususnya Sumut. Dengan langkanya BBM di SPBU, maka akan turut mengganggu perekonomian masyarakat. (iskandar/hm12)
