9.4 C
New York
Friday, March 29, 2024

Kemendag Usul Impor Beras, Kementan Malah Sebut Beras Indonesia Berpotensi Diekspor

Jakarta, MISTAR.ID

Satu sisi, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, Indonesia akan mengimpor beras karena stok di Bulog kurang untuk memenuhi kebutuhan Nasional. Sementara, Menteri Pertanian mengatakan, masa panen raya tahun ini hasilnya berpotensi untuk diekspor.

Dua pendapat yang kontroversial ini akhirnya menggiring opini kurang baik sehingga Mendag Muhammad Lutfi harus dihujani kritikan dari berbagai pihak.

Walau dikiritik, Lutfi malah mengatakan, dia bersedia melepas jabatannya bila kebijakan impor beras yang diusulkannya salah.

“Saya mesti memikirkan yang tidak terpikirkan. Saya mesti mengambil keputusan yang tidak populer. Kalau memang saya salah, saya siap berhenti, tidak ada masalah,” ujarnya.

Baca Juga: Komisi B DPRD Sumut: Batalkan Impor Beras

Ia menjelaskan, bahwa opsi impor untuk memenuhi cadangan beras Bulog mencapai stok 1 juta-1,5 juta ton sudah diputuskan sebelum dirinya menjadi Menteri Perdagangan pada Desember 2020 lalu.

Sementara itu, Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan produksi beras dalam negeri yang dalam masa panen raya berpotensi untuk diekspor ke luar negeri mengingat permintaan dari mancanegara yang cukup tinggi.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (28/3/21), mengatakan beras lokal Indonesia khususnya beras organik diminati pangsa pasar negara lain pada setiap tahunnya dengan jaminan harga yang cukup baik di pasar internasional.

Baca Juga: Hingga Desember 2020 Stok Beras Nasional Cukup

“Berdasarkan data IQFAST Badan Karantina Pertanian yang dihimpun di pelabuhan ekspor kita, permintaan beras kita di luar negeri cukup besar,” kata Kuntoro.

Dia menyebut setidaknya sejak tahun 2017 Indonesia telah melakukan ekspor sebesar 2.100 ton ke lima negara tujuan, yakni Belanda, Amerika Serikat, Malaysia, Belgia dan Bangladesh. Bahkan ekspor beras Indonesia sempat mencapai total 1.400 ton pada tahun 2018 ke 14 negara, termasuk ke Jepang, Vietnam dan Tiongkok.

Kuntoro menyebut permintaan untuk beras dalam kategori premium atau kebutuhan khusus seperti beras organik ini masih terbuka lebar, mengingat selera pasar dari kebutuhan beras organik dan Horeka di luar negeri akan beras lokal Asia cukup bagus. Berdasarkan data Kementerian Pertanian volume ekspor beras pada tahun 2020 mencapai 230,2 ton, dan pada 2019 sebesar 341,1 ton.

Baca Juga: Stok Beras Aman Hingga Awal Tahun 2021

“Volumenya memang agak menurun apalagi 2020 ada hambatan pandemi Covid-19, namun jumlah negara tujuan ekspor bertambah hingga 20 negara di dunia. Ini peluang yang harus ditangkap,” tegas Kuntoro.

Kementan meyakini peluang untuk ekspor beras akan terbuka kian lebar bila negara-negara di dunia mulai membuka akses pelabuhannya seperti sebelum pandemi Covid-19. Sementara untuk potensi produksi beras lokal, menurut Kuntoro, Indonesia masih memiliki potensi besar lantaran Indonesia masih punya cukup lahan wilayah pertanian dan memiliki kemampuan untuk produksi beras, hanya tinggal pengelolaan yang dilakukan secara baik.

“Kami yakin peluang ekspor beras ke pasar internasional ini akan terus terbuka dan kita mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional. Mentan Syahrul sudah memberi arahan khusus terkait peningkatan nilai tambah dan ekspor produk pertanian kita. Tinggal kita maksimalnya potensinya,” kata Kuntoro.(antara/kompas/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles