18.4 C
New York
Sunday, May 19, 2024

Keamanan Rupiah Tertinggi di Dunia, Ini Tips Agar Terhindar dari Uang Palsu

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Mata uang rupiah adalah salah satu salah mata uang yang memiliki tingkat keamanan tertinggi di dunia. Namun demikian masih saja ada oknum-oknum yang berniat memalsukan uang rupiah.

Seperti disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar, Teuku Munandar, dalam kegiatan media briefing dan pelatihan wartawan ekonomi di Parapat Kabupaten Simalungun, Rabu (15/12/21).

“Ada 12 fitur keamanan (uang rupiah), mulai dari benang pengaman, pita hio, nanti kalau lebih lanjut, apa sih pita hio, apa sih rectoverso, jadi ada 12 pengamannya, itu tertinggi di dunia.

Baca Juga: BI Cabut dan Tarik 20 Pecahan Uang Rupiah Khusus dari Peredaran

Uang kita itu paling aman, tapi namanya orang Indonesia, pintar-pintar, bisa aja dipalsuin. Jadi memang hebat,” tutur Munandar, sembari menambahkan, cuma sayangnya banyak yang negatif-negatif.

“Orang kita kreatif-kreatif, pabrik sudah membuat motor sesuai standardnya, datang ke Indonesia diganti dengan berbagai macam. Jadi memang kreatif, tapi belum ke arah hal yang positif. Termasuk dalam hal uang rupiah tadi,” ujarnya.

Rupiah, kata Munandar, memiliki tiga level untuk mengamankan uang. “Level pertama itu, level terbuka, terbuka itu adalah kita bisa mengenali uang kita tanpa bantuan alat. Jadi kita tahu ini asli apa nggak, bisa kita kenali dengan cara yang dinamakan 3D yaitu Dilihat, Diraba dan Diterawang,” ungkanya.

Baca Juga: Rupiah Perkasa Terhadap Semua Mata Uang, Kecuali Dolar AS

Level kedua, kata Munandar, semi tertutup. “Semi tertutup ini bisa diketahui dengan bantuan alat sederhana, contohnya sinar ultraviolet dan juga dengan Lup atau Kaca Pembesar. Boleh dites, kelihatan ada itu kayak cacing-cacingnya,” bebernya.

Yang ketiga, lanjut Munandar, level tertutup. “Ini level tingginya. Jadi kalau udah level satu dan duanya lewat, masih ada level tiganya. Nah, ini dimiliki oleh Bank Indonesia. Level ketiga itu bisa diketahui dengan mesin sortasi,” tukas Munandar yang kemudian memberikan tips kepada pedagang agar terhindar dari uang palsu.

“Ini saya kasih tips buat bapak ibu sekalian, untuk meminimalisir resiko mendapat atau menjadi korban kejahatan uang palsu, ini bisa disending kepada keluarga atau teman-teman. Ada beberapa hal yang bisa kita perhatikann, yang pertama itu, hati-hati bila bertransaksi di senja hari, itukan reman-remang, kita kadang-kadang lampunya belum kita hidupin, karena hitung-hitung hemat listrik,” cecarnya.

Baca Juga: Pasar Keuangan Diprediksi Bergerak Mixed

Di senja hari itu, kata Munandar, saat itulah para pelaku kejahatan uang palsu paling sering menjalankan aksinya. “Karena disitulah mereka memanfaatkan. Makanya banyak kasus, si oknum mengedarkannya menjelang magrib, karena mata kita kurang disitu. Jadi bertransaksi pada senja hari itu beresiko tinggi,” ujarnya.

Tips yang kedua dan ketiga, sambung Munandar, curigalah kalau ada orang yang bertransaksi terburu-buru dan hanya membeli barang yang murah. “Karena kalau kita lagi panik, kita gak memeriksanya, langsung memberikannya. Yang ketiga, curiga kalau ada orang yang beli barang yang murah, tapi uang pecahannya yang besar,” tukasnya.

Munandarkan memberikan contoh, seseorang membeli barang seharga Rp5.000 dengan menggunakan uang pecahan Rp100.000. “Karena ia ingin mendapatkan uang kembalian yang banyak. Karena, kalau uang palsunya pecahan 100 ribu, dia ngambil banyak beli rokok dan roti yang harganya sampai 90 ribu, berarti dia cuma dapat uang asli 10 ribu,” ujarnya.

Tips yang terakhir agar terhindar dari uang palsu, kata Munandar, adalah mengutamakan transaksi non tunai. “Sebagai pembeli kita gak perlu bawa uang kes di dompet, sebagai penjual gak perlu repot lagi menyiapkan uang kembalian,” katanya sembari menyebutkan bahwa uang yang paling umum dipalsukan itu adalah uang pecahan kertas Rp50.000 dan Rp100.000.(ferry/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles