7.5 C
New York
Friday, April 19, 2024

Ini Tantangan Perbaikan Ekonomi Sumut di 2022

Medan, MISTAR.ID

Setelah Bank Indonesia (BI) mengeluarkan perkiraan mengenai pertumbuhan ekonomi Tahun 2022 yang diproyeksikan tumbuh 4,7-5,5%. Provinsi Sumatera Utara (Sumut) juga optimis perkembangan perekonomian sumut ikut tumbuh positif pada 2022 nanti.

Hal ini dikatakan Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Soekowardojo yang turut serta
pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2021 dengan tema Sinergi dan Inovasi Pemulihan Ekonomi, Rabu (24/11/21).

“Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi di Sumut mengalami rebound dari tahun sebelumnya seiring meluasnya vaksinasi dan terkendalinya Covid-19. Hingga triwulan III ekonomi Sumut tumbuh positif didorong dari kinerja ekspor karet, sawit dan kopi. Lalu perbaikan konsumsi, serta mulai membaiknya investasi. Hal ini seiring perbaikan ekonomi dari negara mitra dagang utama juga,” katanya.

Baca juga:Kepala Bappenas: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih di Bawah Potensi

Sejalan dengan pemulihan ekonomi, tekanan inflasi Sumut masih terjaga di 2021. Sampai Oktober inflasi Sumut tercatat relatif sebesar 1,86% secara tahunan. Inflasi diperkirakan meningkat pada tahun 2022 hal itu disebabkan permintaan masyarakat yang menguat seiring membaiknya pendapatan dan perekonomian.

Diungkapkannya, di tengah optimisme perbaikan ekonomi pada 2022, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu perhatian besar. Pertama, risiko terkait perkembangan Covid-19 perlu terus diwaspadai, ke dua, isu perubahan iklim global menjadikan penerapan ‘green economy’ perlu menjadi perhatian sehingga berdampak pada strategi menjaga kelangsungan produksi pertanian dan perkebunan di Sumut.

“Ke tiga, seiring meningkatnya permintaan global terkait komoditas ekspor Sumut, perlu adanya kesiapan industri agar lebih kompetitif dibandingkan dengan produk sejenis dari negara pesaing. Ke empat, lanjutnya, koordinasi antar kabupaten, kota serta provinsi untuk menciptakan aglomerasi industri masih perlu ditingkatkan. Kelima, terkait optimalisasi kinerja fiskal. Selanjutnya, ke enam, membaiknya pendapatan masyarakat dan kenaikan harga komoditas yang berpotensi pada tekanan inflasi ke depan perlu mendapat perhatian,” jelasnya.

Lanjutnya untuk yang ke tujuh yakni  pengembangan pariwisata di Sumut sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi masih perlu ditingkatkan, baik dari aspek Amenitas, Atraksi, Aksesibilitas, Promosi, dan Pelaku Usaha (3A, 2P). Dan, ke delapan, upaya pemulihan sektor prioritas Sumut masih memerlukan dukungan pembiayaan dari perbankan.

“Dengan berbagai tantangan yang ada, Sumut perlu terus menguatkan sinergi, membangun optimisme akselerasi pemulihan ekonomi melalui delapan rekomendasi strategi penguatan. Diantaranya, terkait dengan upaya pencapaian ‘herd immunity’ guna mendukung pemulihan ekonomi Sumut, maka percepatan dan perluasan vaksinasi perlu terus didorong dengan tetap mensosialisasikan penerapan disiplin protokol kesehatan. Perlunya koordinasi antar stakeholder dalam mendukung perluasan pembukaan aktivitas pariwisata berbasis CHSE,” sebutnya.

Sementara itu, terkait dengan isu ‘green economy’, strategi yang perlu ditindaklanjuti bersama adalah percepatan pelaksanaan bantuan pengurusan ISPO bagi petani sawit, pengembangan food estate dan integrated farming sebagai upaya menjaga sustainabilitas produksi.

“Sedangkan ilirisasi industri komoditas utama perlu terus didorong antara lain dengan kemudahan izin berusaha pendirian pabrik, optimalisasi KEK dan Kawasan Industri serta mendorong pengembangan sarana prasarana ekspor di Pelabuhan Kuala Tanjung dan Belawan,” imbuhnya.

Baca juga:Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2022, BI Proyeksikan 4,7-5,5%

Guna mendukung rekomendasi-rekomendasi itu dan sebagai bagian dari transformasi digital, baik di pemerintah maupun swasta, pihaknya berharap program perluasan digitalisasi daerah dapat semakin terakselerasi dengan terbentuknya TP2DD di seluruh kabupaten/kota.

“Diperlukan sinergitas lintas instansi yang kokoh dari berbagai pihak baik dari BI, Pemda Kabupaten/Kota, jajaran Forkopimda, OJK, Kantor Wialayah Kementerian Keuangan Provinsi Sumut, BPS, Perbankan dan lainnya. Kami dari BI senantiasa terbuka untuk bekerjasama dengan seluruh pihak untuk membangun ekonomi Sumut,” pungkasnya. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles