12.5 C
New York
Saturday, April 20, 2024

Ini Peristiwa Penting Yang Sebabkan Harga Bitcoin Melejit Terus

Jakarta, MISTAR.ID

Harga kripto berkapitalisasi pasar terbesar yakni bitcoin sukses menyentuh kisaran level US$ 62.000 sejak Senin (18/10/20) kemarin. Pekan lalu berhasil menembus kisaran level US$ 60.000.

Tentu seperti kita ketahui, nilai pasar bitcoin beserta cryptocurrency lainnya sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar saat ini. Oleh karenanya, sejumlah isu terkait cryptocurrency dapat mempengaruhi nilai pasar mata uang digital tersebut baik secara positif maupun negatif.

Melansir dari CNBC, Selasa (19/10/21), berikut adalah 7 peristiwa penting seputar crypto sepekan terakhir yang berhasil mempengaruhi nilai pasar bitcoin:

1. Bos JPMorgan Sebut bitcoin ‘tidak berharga’

Ketua dan CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, merupakan salah satu tokoh yang tidak begitu menyukai bitcoin ataupun cryptocurrency lainnya. Menurutnya bitcoin ataupun cryptocurrency lainnya tidak memiliki nilai intrinsik.

“Saya pribadi berpikir bahwa bitcoin tidak berharga,” kata Dimon dalam acara Institute of International Finance pada Senin pekan lalu.

Baca juga:Diprediksi, Harga Bitcoin Kembali Lewati Rekor Tertinggi

2. Coinbase luncurkan pasar NFT

Pada Selasa (12/10) kemarin, Coinbase mengumumkan berencana untuk meluncurkan pasar NFT yang akan memungkinkan pengguna untuk mencetak, atau memverifikasi blockchain, mengumpulkan dan memperdagangkan NFT.

NFT adalah aset digital yang diwakili oleh kode pada blockchain. Setiap NFT dapat dibeli dan dijual, seperti aset fisik, tetapi blockchain memungkinkan kepemilikan dan validitas masing-masing dilacak.

3. AS resmi jadi tujuan utama para penambang bitcoin

Menurut laporan dari CNBC pada Rabu (13/10) kemarin, AS sekarang telah menjadi tujuan No. 1 untuk para penambang bitcoin. Berdasarkan data terbaru dari University of Cambridge, menunjukkan bahwa pada bulan Juli 35,4% hashrate bitcoin, yang merupakan kekuatan komputasi kolektif semua penambang, ada di AS dan mengalahkan China untuk pertama kalinya.

Ini terjadi setelah pemerintah China melakukan tindakan keras terhadap penambangan bitcoin sepanjang tahun. Cambridge menemukan bahwa rata-rata pangsa bulanan China dari hashrate global pada bulan Juli mencapai titik nol, yang merupakan pembalikan besar dari September 2020 ketika China menguasai sekitar 67% pasar.

4. Coinbase sebu AS harus membuat regulator cryptocurrency baru

Pada Kamis (14/10) kemarin perusahaan penyedia jasa perdagangan cryptocurrency, Coinbase, telah merilis proposal kebijakan baru yang mengatakan kalau AS harus membuat regulator baru untuk pasar aset digital.

Perusahaan mengatakan bahwa mereka menginginkan pendekatan yang jelas dan komprehensif untuk mengatur aset digital. Selain itu mereka juga mengatakan kalau AS sudah tertinggal di belakang pemerintah lain dalam penanganan regulasi terkait mata uang digital.

Coinbase membagikan proposalnya sehari setelah salah satu investornya, perusahaan modal ventura Andreessen Horowitz, merilis pemikirannya sendiri tentang bagaimana blockchain dan aset digital harus diatur.

5. Tether kena denda US$ 41 juta

Tether adalah cryptocurrency dengan token yang dikeluarkan oleh perusahaan bernama Tether Limited, yang setelahnya dikendalikan oleh pemilik Bitfinex. Tether disebut stablecoin karena awalnya dirancang untuk selalu bernilai US$1,00, mempertahankan cadangan $1,00 untuk setiap tether yang diterbitkan.

Namun pada hari Jumat (15/10) kemarin, Tether, setuju untuk membayar denda senilai US$ 41 juta dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi. Sebab stablecoin seperti token Tether adalah cryptocurrency yang seharusnya dipatok atau didukung oleh aset cadangan, seperti emas atau dolar AS.

Namun dalam rilisnya, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas menuduh Tether membuat pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan dan penghilangan fakta material ketika menyatakan bahwa setiap tokennya didukung oleh jumlah dolar AS yang setara.

6. Square mau bangun sistem penambangan bitcoin

CEO Square Jack Dorsey mentweet pada Jumat (15/10) kemarin kalau saat ini perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membangun sistem penambangan bitcoin berdasarkan silikon khusus dan sumber terbuka untuk individu dan bisnis di seluruh dunia.

Dorsey mengatakan bahwa penambangan, yang merupakan proses pemecahan masalah matematika yang kompleks untuk mendapatkan cryptocurrency seperti bitcoin, harus lebih didistribusikan, efisien, dan dapat diakses, daripada terkonsentrasi ke beberapa perusahaan.

Baca juga:Bitcoin Tembus US$51.257 Per Koin, Uang Kripto Kompak Menghijau

7. Debut perdana bitcoin

Pada Jumat kemarin, tersebar berita kalau Securities and Exchange Commission (SEC) akan mengizinkan debut dana yang diperdagangkan di bursa terkait bitcoin pertama.

Menurut laporan dari CNBC, ETF bitcoin berbasis berjangka pertama dari ProShares akan mulai diperdagangkan di NYSE dengan kode “BITO” pada hari ini, Selasa (19/10). Empat penyedia ETF berbasis berjangka lainnya berharap untuk bergerak maju untuk berdagang bulan ini, dengan Invesco mungkin mengikuti ProShares minggu ini.

Meskipun berinvestasi dalam ETF bitcoin berbasis berjangka bukanlah investasi langsung dalam bitcoin, para ahli mengatakan bahwa pengenalan satu adalah pertanda baik untuk cryptocurrency dan industrinya secara keseluruhan. (detik/hm06)

Related Articles

Latest Articles