22.2 C
New York
Monday, April 29, 2024

Ini 3 Negara yang Pernah Hiperinflasi

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Sejarah mencatat, berbagai kejadian di berbagai negara, termasuk di Indonesia itu mengalami dampak yang tergolong berat akibat inflasi. Pada tahun 1959 Indonesia pernah terjadi hiperinflasi mencapai 600 persen kenaikan harga barang. Sehingga presiden saat itu mengambil kebijakan sanering atau pemotongan nilai uang. Itu dipotong pemerintah untuk mengatasi tingginya harga barang. Hal ini mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat.

Bahkan ternyata 3 negara pernah mengalami hiperinflasi, yakni Indonesia, Venezuela dan Zimbabwe. Seperti disampaikan Kepala KPw BI Pematangsiantar, Teuku Munandar dalam pengantar diskusi yang disampaikan untuk menjelaskan betapa pentingnya pengendalian inflasi.

Dalam rangka mengendalikan inflasi di wilayah kerja (Wilker)-nya, pihak Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar menggelar kegiatan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM TPID), di salah satu hotel Kota Medan Sumatera Utara, Rabu (13/4/22).

Baca juga:5 Negara Ini Bangkrut Akibat Utang

Pada tahun 1998 terjadi krisis moneter, inflasinya mencapai 77 persen kenaikan harga. Daya beli masyarakat turun, kerusuhan terjadi dimana-mana, pertumbuhan ekonomi melambat.

“Ini contoh bagaimana inflasi itu menyebabkan gangguan ekonomi di suatu negara, khususnya di Indonesia,” tukas Munandar yang kemudian menceritakan hiperinflasi di Venezuela yang mencapai 181 persen pada tahun 2016 lalu karena adanya Nasionalisasi Perusahaan.

“Di Venezuela juga tahun 2016, ini juga terjadi karena nasionalisasi perusahaan. Banyak aset asing yang dinasionalisasi saat itu. Sehingga swasta takut, pertumbuhan (ekonomi) stagnan. Harga minyak juga turun, padahal venezuela bergantung pada minyak, karena venezuela adalah negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia saat itu,” bebernya.

Selanjutnya Hiperinflasi di Zimbabwe yang mencapai ratusan juta persen. “Inflasinya gila-gilaan, mencapai 231 juta persen. Jadi disana itu harga telur, 3 biji telur itu seharga 100 miliar, jadi nolnya panjang. Jadi orang bawa uang itu sudah serupa kayak sampah, karena terlalu banyak. Kenapa, karena nilai uang turun yang disebabkan inflasi,” sebutnya.

Akibat hiperinflasi di Negara itu, kata Munandar, presidennya dimakzulkan. “Uang jadi kurang berharga dibandingkan dengan harga barang. Bahwa waktu itu, presidennya di demo, dan akhirnya turun. Itulah pentingnya inflasi bagi pemerintahan, bagi suatu negara, karena bisa menyebabkan berbagai macam krisis, kerusuhan, dan presiden digulingkan,” katanya.

Berangkat dari itu, kata Munandar, berbagai negara concern terhadap inflasi, terutama presidennya. “Termasuk kita disini, kita lihat sendiri bagaimana bapak Jokowi selalu memberikan statemen mengenai inflasi di beberapa berita dalam tiga bulan terakhir. Pak presiden selalu mewanti-wanti agar kita menjaga inflasi, supaya harga tidak meroket dimana-mana,” tuturnya.

Dalam kegiatan HLM TPID yang ditujukan dalam rangka antisipasi perkembangan harga selama bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri, dihadirkan narasumber dari Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumatera Utara Naslindo Sirait, Kepala BPS Pematangsiantar Marlise Simamora dan Kepala Bulog Provinsi Sumatera Utara Arif Mandu

Dalam rangka pengendalian inflasi, TPID diarahkan untuk dapat menjalankan roadmap TPID 2022-2024 dengan menggunakan strategi 4K. Koordinasi yang dilakukan menitikberatkan pada langkah-langkah yang bersifat antisipatif dan mengacu pada pedoman 4K yang meliputi Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

Baca juga:BI Kendalikan Inflasi di Sumut

Dalam kegiatan itu, KPw BI Pematangsiantar mengumumkan 3 TPID Terbaik Sisi Batas Labuhan Periode Semester II/2021. TPID Terbaik pertama adalah Kabupaten Batubara
, TPID Terbaik kedua Kabupaten Simalungun dan TPID Terbaik ketiga Kota Tanjungbalai.

Adapun Wilker KPwBI Pematangsiantar meliputi 8 Kabupate/Kota yaitu Kota Pematangsiantar, Kabupaten Simalungun, Batubara, Tanjungbalai, Asahan, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara dan Labuhan Batu Selatan. Wilker ini akrab disebut dengan ‘Sisi Batas Labuhan’. (ferry/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles