19.5 C
New York
Thursday, April 25, 2024

Inalum Kuasai 20 Persen Saham PT Vale Indonesia

Jakarta,MISTAR.ID

PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Persero atau Holding Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) resmi kuasai 20 persen saham PT Vale Indonesia. Hal ini tertuang dalam perjanjian jual beli saham (shares purchase agreement) antara kedua belah pihak.

“Penandatanganan perjanjian ini adalah langkah awal dimulainya kerja sama strategis jangka panjang antara MIND ID dan Vale Indonesia untuk membeli saham divestasi Vale Indonesia,” ungkap Rendi dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (20/6/20).

Sebelunnya, SVP Corporate Secretary Inalum Rendi Witular mengungkapkan perjanjian ambil alih saham ini diteken oleh Inalum dan pemegang saham mayoritas Vale Indonesia, yaitu Vale Canada Limited (VCL) dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM). Mereka meneken kerja sama tersebut pada Jumat (19/6/20).

Dengan divestasi saham ini, Vale Canada Limited akan melepas kepemilikan sahamnya sebesar 14,9 persen dan Sumitomo Metal Mining melepas 5,1 persen dengan nilai Rp2.780 per saham. Artinya, total transaksi divestasi saham ini sebesar Rp5,52 triliun.

Baca juga: Akibat Covid-19, Sri Mulyani Sebut Indonesia Alami Kontraksi Ekonomi Nasional

“Transaksi penjualan ini ditargetkan akan selesai pada akhir 2020,” imbuhnya.

Rendi mengatakan komposisi kepemilikan saham akan berubah, di mana Vale Canada Limited akan memiliki saham Vale Indonesia sebesar 44,3 persen, Inalum 20 persen, Sumitomo Metal Mining 15 persen. Sementara, kepemilikan saham publik hanya 20,7 persen.

Apabila transaksi divestasi saham sudah rampung, maka kepemilikan saham di Vale Indonesia pun berubah. Saat ini, Vale Canada Limited menggenggam 58,73 persen saham Vale Indonesia, Sumitomo Metal Mining sebesar 20,09 persen, dan publik 21,18 persen.

Terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan aksi korporasi ini sesuai dengan mandat yang diberikan kepada Inalum untuk mengelola cadangan mineral strategis Indonesia.

Selain itu, Inalum juga didorong untuk melakukan hilirisasi industri pertambangan nasional.

Baca juga: New Normal Harus Diterapkan Agar Ekonomi di Sumut Hidup, Ini Penjelasan H Akbar Himawan Bukhari

“Kami berhasil menambah lagi kepemilikan negara di sektor pertambangan. Indonesia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia sehingga transaksi saham Vale Indonesia menjadi bagian penting dalam rencana pengembangan industri baterai untuk mobil listrik,” kata Erick.

Sebagai informasi, penjualan saham Vale Indonesia ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Minerba). Di sini, Vale Indonesia wajib melepas 40 persen sahamnya secara bertahap.

Mengacu pada amendemen kontrak karya pada 2014, emiten ini telah menjual 20 persen sahamnya lebih dulu pada tahun 1990-an melalui bursa. Dengan demikian, Vale Indonesia masih memiliki kewajiban divestasi sebesar 20 persen saham (cnn/hm07).

Related Articles

Latest Articles